Jumat 13 Nov 2020 10:06 WIB

Kanada Permudah Izin Menetap Bagi Generasi Muda Hong Kong

Kanada memberi izin tinggal hingga hak menetap permanen bagi generasi muda Hong Kong

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
(Ilustrasi) bendera Kanada
Foto: wikipedia.org
(Ilustrasi) bendera Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada mengumumkan program baru yang akan mempermudah pemuda-pemudi Hong Kong tinggal, bekerja, sekolah di negara itu. Hal itu tampaknya akan semakin merenggangkan hubungan antara Ottawa dan Beijing.

Pada Kamis (12/11) Aljazirah melaporkan dalam konferensi pers Menteri Imigrasi Kanada Marco Mendicino mengatakan pemilik hak tinggal dari Hong Kong yang menyelesaikan pendidikan menengah atas dalam lima tahun terakhir dapat mengajukan izin bekerja di Kanada.

Baca Juga

Mendicino menambahkan bagi warga Hong Kong yang sudah berada di Kanada serta memenuhi syarat seperti memiliki pengalaman kerja selama satu tahun juga akan dapat mengajukan hak tinggal permanen pada tahun berikutnya.

"Karena kehidupan sehari-hari warga Hong Kong masih di bawah awan ketidakpastian, kami memiliki kesempatan unik untuk menarik harapan dan aspirasi bagi mereka yang mungkin telah mengarahkan pandangan mereka  luar negeri dan melihat Kanada sebagai tempat untuk hidup, bekerja, dan menetap seperti generasi sebelum mereka," kata Mendicino.  

Pejabat-pejabat tinggi Kanada mengkritik China setelah pemerintah kota memecat empat anggota parlemen. Pemecatan itu usai Beijing memberlakukan undang-undang keamanan baru yang membuat pemerintah kota memecat legislator yang mendukung kemerdekaan, berkolusi dengan pasukan asing dan mengancam keamanan nasional.

Undang-undang itu membuat pemerintah kota dapat memecat anggota parlemen tanpa melalui pengadilan. Gerakan pro-demokrasi Hong Kong juga tertahan sejak Beijing memberlakukan undang-undang tersebut. China membela keputusan untuk memecat para legislator tersebut.

"Tidak ada negara yang menutup mata atas aksi pengkhianatan pejabat negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers di Beijing.

Namun bersama Inggris, Kanada menilai pemecatan itu melanggar Deklarasi Bersama China-Britania, kesepakatan kerangka 'satu negara, dua sistem' yang menjamin otonomi Hong Kong.

"Tindakan semacam ini jelas menunjukkan pengabaian terhadap undang-undang dasar dan berdampak mengikis hak asasi manusia di Hong Kong, pada masa sulit ini, Kanada akan memberikan solidaritas pada rakyat Hong Kong," kata Mendicino.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement