Ahad 15 Nov 2020 05:02 WIB

Gus Miftah: Ustadz Maaher at-Thuwailibi Berkepribadian Ganda

Ustadz Maaher at-Thuawalibi disebut Gus Miftah berkepribadian ganda.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Gus Miftah: Ustadz Maaher at-Thuwailibi Berkepribadian Ganda. Foto: Pimpinan Pesantren Ora Aji, Gus Miftah, dalam Program Ngobrol Pintar (Ngopi) di MUI
Foto: Dok Istimewa
Gus Miftah: Ustadz Maaher at-Thuwailibi Berkepribadian Ganda. Foto: Pimpinan Pesantren Ora Aji, Gus Miftah, dalam Program Ngobrol Pintar (Ngopi) di MUI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai kondang asal Yogyakarta, KH Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah akhirnya angkat bicara setelah gurunya, Habib Luthfi bin Yahya diduga dihina oleh Maaher at-Thuwailibi, seorang ustadz yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Gus Miftah menyimpulkan bahwa Ustadz Maheer merupakan sosok yang berkeribadian ganda. Karena, menurut Gus Miftah, sebelumnya Ustadz Maaher mengingatkan kepada seseorang untuk tidak menghina seorang habib, tapi kemudian dia sendiri yang justru menghina seorang habib.

“Ustaz Maaher, saya melihat Anda itu seseorang dengan kepribadian ganda. Pertama, Anda kemarin berdebat dengan seorang wanita tepatnya Nikita Mirzani, gara-gara menurut Anda Nikita Mirzani menghina seorang habib,” ujar Gus Miftah melalui video instagram yang dikirimkan kepada Republika, Sabtu (14/11).

Pada waktu itu, menurut dia, Ustaz Maaher meminta kepada Nikita Mirzani untuk menghormati seorang habib. Menurut dia, nasihat itu bagus walaupun bahasa yang digunakan Ustaz Maaher tidak berakhlak, tidak bermoral, dan tidak beretika.

“Tapi di sisi lain Anda justru menghinakan habaib, dalam hal ini guru kami Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan. Saya jadi mikir, ada apa dengan Anda. Di satu sisi diminta untuk menghormati habaib, sementara di sisi yang lain Anda menghinakan habaib,” kata Gus Miftah.

Pengasuh Ponpes Ora Aji ini mengaku bahwa dirinya selalu diajarkan oleh guru-gurunya untuk menghormati Dzurriyah Rasulullah Saw. Karena, kata dia, mereka merupakan ahlul bait yang suci. Bahkan, dikatakan bahwa tidaklah mencintai ahli bait kecuali mereka yang beriman dan bertakwa. Dan tidak membenci ahlul bait kecuali orang munafik dan orang durhaka.

“Maka saya heran, selalu saja Anda membuat masalah dan memancing-mancing. Dulu Anda menghina Gus Dur, sekarang Habib Lutfi. Jangam sampai kemudian ketika ada proses hukum, ini dilaporkan, Anda ditangkap polisi, kemudian Anda mengatakan ‘Ini namanya kriminalisasi ulama’,” jelas Gus Miftah.

Dia mengatakan, tidak ada yang namanya kriminalisasi ulama. Menurut dia, kalau pun Ustaz Maaher ditangkap polisi karena berbuat kriminal bukanlah krimalisasi ulama, tapi proses hukum terhadap ulama yang kriminil.

“Maka ingat Ustaz Maheer, yuk mari kita berhati-hati. Siapaun habaib saya menghormatinya. Bisa jadi saya berbeda pendapat dengan habibana Habib Rizieq, tetapi saya sangat menghormati beliau,” imbuhnya.

Perlu dicatat, tambah dia, tidak mungkin seorang Habib Luthfi akan merespon penghinaan yang dilontarkan Ustaz Maheer. Karena, menurut dia, Habib Luthfi selalu memandang seluruh umat Islam dengan kacamata kasih sayang.

“Maka penghinaanmu terhadap guru kami tidak akan pernah mengurangi kemuliaan guru-guru kami. Tapi awas kalau ini terus Anda lakukan umat yang kemudian tidak terima dengan apa yang Anda sampaikan,” tutup Gus Miftah, mengultimatum Ustaz Maheer.

Sebelumnya, pada Sabtu (14/11), Ustadz Maaher melalui akun twitternya @ustadzmaaher mengklarifikasi soal tudingan ia menghina Habib Lutfhi.

Dia mengatakan, foto Habib Luthfi yang kini jadi polemik sebenarnya foto lama yang digunakan untuk menyudutkan dirinya. Ia menghormati Habib Luthfi bin Yahya sebagai dzuriyyat (anak-cucu keturunan) Nabi.

"Tdk ada penghinaan sama sekali disana. Dan itu bukan Twit saya, tapi balasan saya terhadap komen seorang pecinta Habib Lutfi di kolom komentar. Bedakan antara 'Twit' dgn 'Balasan' terhadap komentar," tulis Ustadz Maaher.

Ustadz Maaher mengakui awalnya ada akun pecinta Habib Luthfi yang profilnya menghinanya di kolom komentar, dengan menampilkan fotonya sedang memakai sorban di kepala.

"Dia menghina saya dgn mengatakan 'tambah cantik pake jilbab ya loe maher'. Lalu saya balas komen dia dg menampilkan foto habib Lutfi yg pake sorban persis saya," tulisnya.

Ia menganggap membalas di kolom komentar dengan mengunggah foto Habib Luthfi yang juga mengenakan sorban di kepala sebagai pukulan telak buat akun tersebut.

"Dia menghina saya pake sorban dikepala dg mengatakan 'pake jilbab', maka saya katakan bahwa Habib Lutfi idola dia pada faktanya juga pake sorban yg sama seperti saya. Jahatnya, komen dia yg lebih dulu menghina saya itu tidak mereka screen shoot," tulisnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement