REPUBLIKA.CO.ID, Berdasarkan hadits dari Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ pada shalat malam terkadang beliau membaca dengan lirih dan terkadang membacanya dengan keras.
Dikutip dari buku Sifat Shalat Nabi karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, "Apabila beliau shalat di dalam rumah dan membaca Alquran, bacaan beliau tersebut bisa didengar oleh orang yang berada di dalam kamar" (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
"Terkadang beliau mengeraskan suaranya lebih dari itu, sehingga bacaan beliau bisa didengar oleh orang yang berada kandangnya (Maksudnya di luar kamar)" (HR an-nasai, At-Tirmidzi dan al-Baihaqi).
Cara seperti inilah yang beliau perintahkan kepada Abu Bakar dan Umar, yaitu ketika Beliau keluar pada suatu malam, lalu beliau mendengar Abu Bakar yang sedang shalat dan membaca dengan suara pelan. Kemudian beliau melewati Umar bin al-Khaththab yang sedang shalat dan membaca dengan suara keras.
Ketika keduanya berkumpul di sisi Rasulullah ﷺ, beliau bertanya, "Wahai Abu Bakar, aku melewatimu dan engkau sedang shalat dengan suara pelan?" Abu Bakar menjawab, "Aku telah memerdengarkannya kepada Dzat tempat aku bermunajat, wahai Rasulullah!"
Kemudian beliau bertanya kepada Umar, "Aku telah melewatimu dan engkau sedang shalat dengan suara keras?' Umar menjawab, "Wahai Rasulullah! Aku melakukannya untuk menghilangkan kantuk dan mengusir setan". Nabi ﷺ kemudian bersabda, "Wahai Abu Bakar! Keraskan sedikit suaramu" dan beliau bersabda kepada Umar, ("Rendahkan sedikit suaramu"). (HR Abu Dawud dan Al-Hakim).
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang yang membaca Alquran dengan suara keras sama dengan orang yang bersedekah terang-terangan. Orang yang membaca Alquran dengan pelan sama dengan orang yang bersedekah sembunyi-sembunyi" (HR Abu Dawud dan Al-Hakim).