jatimnow.com - Seorang pria bernama Hartono hanya bisa terbaring lemas selama 35 tahun. Suara yang keluar dari warga Desa Sidokerto, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan itu hanya terdengar lirih.
Tubuhnya kurus kering, hanya tulang terbalut kulit. Sementara matanya mengawasi tajam. Kedua tangannya yang terbalut jaket kain warna coklat menekuk pada kedua siku dan kedua telapak tangannya lurus ke samping. Sesekali dia menarik sprei tipisnya.
"Anak saya lumpuh sejak usia dua bulan," ujar Waginem (65), ibu kandung Hartono, Selasa (17/10/2020).
Waginem mengaku jika anak semata wayangnya itu awalnya panas tinggi dan kejang-kejang. Sudah ratusan kali dokter hingga ke orang pintar, anaknya tak kunjung sembuh.
"Anak saya itu mampu menggerakkan kakinya, hanya tak pernah bisa menggeser badannya. Selama hidupnya menempel pada kasur," tutur Waginem.
Menurut Waginem, kedua tangan anaknya itu juga kaku, sikunya menekuk dan hanya jari jemarinya yang bisa bergerak.
"Dari ratusan kali berobat ke sejumlah dokter dan ratusan kali berobat ke orang pintar, hanya syarafnya yang kena. Nama penyakitnya tahu saya yo syaraf itu," ungkapnya.
Waginem menambahkan, pada usia 2 sampai 6 tahun, kondisi anaknya sempat membaik. Saat itu Hartono kecil lincah dan aktif saat diajari berjalan oleh Suri (70), bapaknya.
"Saat itu bisa jalan tapi harus dipegang. Dia terlihat semangat meskipun kakinya lemas," tambah Waginem.
Saat usia 6 tahun, kaki Hartono tidak bisa menopang badannya. Sehingga Hartono hanya tertidur lemas di kasur. Selain tidak bisa berjalan, Hartono juga tidak bisa berbicara. Hanya suaranya yang terdengar seperti lenguhan dan anggukan saja.
"Tidak pernah bisa bicara. Kalau minta makan atau buang air besar mengangguk, baru saya tahu dia minta apa," ucap Waginem.
Menurutnya, sampai sekarang Hartono masih sering kejang-kejang.
"Kerot yang sering dialami membuat gigi anak saya habis. Sempat jatuh sekali karena kejang hebat bareng kerot. Giginya sampai habis itu dan kalau kerot mulutnya tidak bisa dibuka, rapat sekali," pungkasnya.