REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Seorang pria yang diduga menembakkan senjata ke kedutaan besar Arab Saudi di Den Haag pekan lalu memiliki motif teroris. Menurut kantor Kejaksaan Umum Belanda, pelaku telah ditahan beberapa jam setelah insiden tersebut, Senin (16/11).
Tersangka berusia 40 tahun itu diduga melakukan kerusakan terhadap gedung kedutaan. Ia ditengarai mencoba membunuh penjaga gedung, dan membuat ancaman.
"Niat teroris terbukti dari fakta bahwa tersangka tampaknya ingin memaksakan kehendaknya di kedutaan melalui tindakannya," ujar pernyataan kantor Kejaksaan Umum, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Seperti dikutip dari AlArabiya, Hakim telah memperpanjang penahanan tersangka selama 14 hari lagi pada sidang hari Senin.
Serangan di Kedutaan Saudi tidak menimbulkan korban jiwa ataupun luka. Polisi Belanda telah menemukan beberapa selongsong peluru di luar kedutaan dan lubang peluru di jendela gedung pada peristiwa penembakan 12 November lalu.
Pada saat kejadian, Kedutaan Besar Arab Saudi mengonfirmasi tidak ada stafnya yang terluka, dan mengatakan telah mendesak warga Saudi di Belanda untuk berhati-hati.
Sehari sebelum penembakan di kedutaan, sebuah serangan terhadap pemakaman non-Muslim di Jeddah menghantam peringatan Hari Gencatan Senjata yang dihadiri oleh para diplomat dari Prancis, Yunani, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat. Pada peristiwa ini dua orang terluka.