Rabu 18 Nov 2020 11:55 WIB

Apa Itu Internal Linking SEO?

menggunakan strategi internal linking yang tepat dapat meningkatkan SEO

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Apa Itu Internal Linking SEO?. (FOTO: Unsplash/Merakist)
Apa Itu Internal Linking SEO?. (FOTO: Unsplash/Merakist)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Sebelum konten Anda mendapat peringkat pencarian, konten tersebut memerlukan internal link. Hal ini bertujuan agar Google dapat menemukan postingan dan halaman Anda yang paling baik jika ditautkan dari sebuah situs web.

Internal link atau tautan internal juga bertujuan untuk menghubungkan konten Anda dan memberi Google gambaran tentang site structure Anda. Internal link dapat membuat hierarki di situs Anda, sehingga memungkinkan Anda menandakan halaman yang paling penting dan memposting lebih banyak tautan yang berkualitas daripada halaman lain yang memiliki kualitas rendah. 

Baca Juga: Apa Itu Content SEO?

Jadi, menggunakan strategi internal linking yang tepat dapat meningkatkan SEO Anda. Untuk itu, simak artikel berikut yang akan membahas pengertian dari internal linking, manfaatnya bagi SEO, serta cara melakukannya.

Apa Itu Internal Linking dan Manfaatnya Bagi SEO?

Internal link atau tautan internal adalah tautan yang menghubungkan dua halaman di situs web yang sama.

Tautan internal berfungsi seperti backlink. Namun, backlink adalah hyperlink antara dua situs web yang berbeda. Saat Anda menautkan ke situs web lain dari situs web Anda sendiri, maka tautan tersebut dikenal sebagai external link. Ketika Anda menautkan dalam situs web Anda sendiri, maka tautan tersebut disebut sebagai internal link.

Strategi tautan internal yang tepat benar-benar dapat meningkatkan peringkat pencarian Anda karena dua hal, yaitu:

1. Strategi ini dapat membantu mesin pencari memahami site structure Anda, bagaimana halaman situs bisa saling berinteraksi satu sama lain, dan halaman mana yang benar-benar penting dalam site structure Anda.

2. Strategi ini membantu pengguna untuk menavigasi situs web dan membuat pengguna tetap di situs web dengan menyediakan konten yang relevan melalui tautan yang dapat diikuti. Hal ini pada akhirnya mengirimkan sinyal lain kepada mesin pencari bahwa situs web Anda relevan, karena memberikan pengalaman pengguna yang baik.

Kedua hal ini dapat menjelaskan mengapa Google akan meningkatkan situs web yang menggunakan strategi ini secara tepat. Internal linking bukan hanya masalah menambahkan faktor peringkat ke algoritma Google, tetapi sebenarnya membantu pengguna mendapatkan pengalaman yang lebih baik dengan situs web Anda. Keduanya dianggap sebagai faktor dalam menentukan peringkat pencarian.

Tentu saja manfaat diatas baru sebagai awalan saja. Ada banyak hal yang harus Anda pertimbangkan saat menghubungkan antar halaman Anda sendiri. Namun, meski mungkin tampak sulit, pada akhirnya Anda akan mengetahui bahwa cara kerja tautan internal sebenarnya sangat sederhana.

Google menggunakan tautan internal untuk membantu menemukan konten baru. Misalkan Anda memublikasikan laman web baru dan lupa menautkannya dari tempat lain di situs Anda. Jika dapat berasumsi bahwa halaman tersebut tidak ada di sitemap Anda, dan tidak memiliki backlink, Google tidak akan tahu bahwa halaman itu ada. Hal itu dikarenakan crawler web mereka tidak dapat menemukannya.

Google harus terus mencari halaman baru dan menambahkannya ke daftar halaman yang dikenal. Beberapa halaman sudah diketahui karena Google telah melakukan crawling sebelumnya. Halaman lain dapat ditemukan ketika Google mengikuti tautan dari halaman yang dikenal ke halaman baru.

Dasar-Dasar Internal Linking

Untuk dapat menerapkan strategi internal linking yang baik dan efektif dengan cepat, pertama-tama kita harus memahami dasar-dasar pembuatan internal link. Saat Anda menautkan dari satu halaman ke halaman lain, Anda harus bisa menerapkan teknik ini untuk hasil terbaik dan menghindari penalti.

Baca Juga: Apa Itu Page Title Optimization?

1. Struktur & Hirarki

Structure site Anda sangat penting untuk keberhasilan strategi ini di mesin pencarian. Structure site terikat pada internal link, karena mesin pencari menggunakan tautan internal untuk SEO dan, yang terpenting, untuk meng-crawl situs web Anda.

Saat domain baru didaftarkan dan situs web baru dibuat, permintaan dapat dikirim ke mesin pencari untuk meng-crawl lalu mengindeksnya. Mesin pencari kemudian mengakses (crawling) beranda situs web tersebut, menganalisisnya, membuat catatan (indeks) tentang apa yang penting untuk memberi peringkat, dan mencari tautan ke laman lain. Ketika mereka menemukan tautan yang mengarah ke halaman baru, mereka 'mengklik' serta mengakses halaman web baru tersebut, menganalisisnya, mencari link lain dan sebagainya. Proses ini diulangi hingga mesin pencari meng-crawl dan mengindeks seluruh situs.

Struktur tautan situs web Anda sangat penting, karena dapat menentukan seberapa penting halaman-halamannya. HomePage (beranda) Anda berada diposisi paling atas. Semua halaman yang berada di situs Anda biasanya tertaut ke beranda Anda, mengingat Anda memiliki heading dan logo dengan hyperlink di dalamnya.

Jika digunakan di situs web informasional, struktur tautan ini dapat digunakan cukup dengan bentuk yang sederhana saja. URL artikel biasanya berada tepat setelah domain root. Sebagian besar blog dan situs berita juga memiliki hierarki kategori. Interal linking biasanya hanya terjadi antara artikel dan beberapa halaman lainnya.

Jika Anda memiliki situs web seperti e-commerce, maka situs yang terstruktur secara hierarki tidak boleh menempatkan kategori yang tidak penting berdampingan dengan kategori penting, sebagai “kembarannya”, melainkan sebagai cabang-cabangnya. Ini akan membantu menunjukkan halaman mana yang lebih penting.

2. Boilerplate Content dan Unique Content

Konten Boilerplate adalah konten yang dapat diulang pada beberapa halaman situs web Anda. Biasanya dibagi menjadi 3 kategori: header, footer, dan sidebar. Untuk situs web hierarki yang sangat besar, tautan footer bisa jadi berbahaya. Jangan hanya meletakkan semua kategori Anda di sana. Taruh saja yang paling penting. Jika Anda ingin menambahkan semuanya, bagi menjadi beberapa bagian, di halaman yang berbeda.

Konten Boilerplate harus menyimpan tautan ke bagian terpenting situs web Anda, yang dirasa berguna bagi pengguna, terutama untuk menavigasi situs web. Hal ini sering kali berbahaya, karena orang mencoba menyalahgunakannya untuk membuat link ke halaman yang penting sebanyak mungkin. Orang yang melakukan praktik ini akan diberikan penalti oleh Google.

Unique content pada dasarnya adalah konten halaman yang sebenarnya. Konten ini ada di antara header, footer, dan sidebar. Terkadang, hal itu dapat diduplikasi di beberapa URL, tetapi Google tidak merekomendasikannya dan konten duplikat dalam jumlah besar dapat merusak situs web dan peringkat pencarian Anda.

Unique content dapat menampung segala jenis tautan apa pun. Konten ini sangat bernilai, karena tautannya bisa relevan di segala topik dan anchor text. Namun, konten ini harus menjadi relevan bagi pengguna. 

3. Performa Dari Internal Page

Seperti yang mungkin Anda ketahui, semakin banyak backlink yang dimiliki suatu halaman, semakin bernilai situs web tersebut dan juga semakin banyak nilai yang dapat diteruskannya ke halaman lain, melalui tautannya sendiri. 

Internal link bekerja dengan cara yang sama. Seperti halnya dengan external link, semakin banyak internal link yang mengarah ke satu halaman situs web Anda, semakin besar nilai halaman tersebut dalam situs web Anda. Jika Anda memiliki halaman dengan 30 internal link yang mengarah ke sana, hal itu akan memiliki nilai yang lebih besar di situs tersebut daripada halaman yang memiliki hanya 10 tautan internal saja. Jika Anda menautkan ke halaman lain dari halaman itu dengan 30 tautan internal, itu akan memberikan nilai yang lebih besar daripada menautkannya dari halaman yang hanya memiliki 10 tautan saja.

Backlink (dari situs web lain) juga sangat berguna. Misalnya, jika Anda memiliki 10 backlink ke satu halaman tetapi 0 backlink ke halaman lain, Anda dapat menautkannya dari halaman pertama ke halaman kedua untuk meneruskan sebagian ekuitas tautan itu, di dalam situs Anda sendiri.

4. Jumlah Internal Link

Seperti strategi, metode, atau kategori SEO lainnya, banyak hal yang dapat dan akan disalahgunakan oleh beberapa orang. Google akan memberikan penalti pada pelanggaran tersebut, termasuk penggunaan internal link. Tidak ada aturan umum tentang berapa banyak link yang dapat Anda miliki di suatu halaman, tetapi hal ini dapat memengaruhi ukuran situs Anda. Selama Anda tetap relevan, Anda tidak boleh menempatkan terlalu banyak link.

Umumnya, rasio normalnya adalah 10-15 tautan untuk setiap 1.000 kata yang ditulis. Namun, dengan menambahkan tautan konten boilerplate ke hitungan, jumlahnya dapat bertambah dengan cukup cepat. Saya rasa bahkan 200-250 tautan per-halaman bisa menjadi jumlah yang layak di situs web yang sangat besar, tetapi jika sudah melebihi angka tersebut maka akan terlihat mencurigakan bagi pengguna dan mesin pencari.

Baca Juga: Apa Itu XML Sitemap Optimization?

Anda perlu mempertimbangkan bahwa nilai setiap halaman dibagi antara jumlah tautan yang dimilikinya. Jadi, jika Anda memiliki perkiraan nilai 10 dan Anda memiliki 5 tautan di laman tersebut, maka setiap tautan akan membawa nilai 2.

5. Penggunaan & Risiko Anchor Texts

Anchor text adalah frasa yang dilihat pengguna saat mereka mengklik hyperlink. Frasa tersebut biasanya disorot dengan warna biru, tetapi bisa juga memakai warna lain, bergantung pada desain situs web tersebut.

Contoh: Ini adalah anchor text

Seperti halnya dengan backlink, anchor text harus menggunakan kata kunci, karena mereka mengatakan informasi yang berkaitan dengan tautan tersebut dan membantu meningkatkan peringkat halaman lebih tinggi untuk penggunaan kata kunci tersebut. Namun, mencoba menyalahgunakan teknik ini akan membuat Anda mendapat masalah. 

6. Pentingnya Relevansi

Google baru-baru ini sangat menekankan pada pengalaman pengguna. Jadi, mohon jangan mengisi halaman Anda dengan tautan yang tidak berguna. 

Misalnya, Anda dapat menggunakan 3 variasi kata kunci dalam 100-150 kata. Jika Anda menggunakan ketiganya untuk menautkan ke konten yang sama, apa yang akan dikatakan pengguna? Sama sekali tidak ada. Mereka mungkin akan bertanya-tanya mengapa Anda melakukan tindakan yang begitu menyebalkan. Namun, Google akan tahu dengan jelas bahwa Anda mencoba memanipulasinya dan Anda akan diberikan penalti karenanya.

Tautkan postingan yang relevan dengan topik yang relevan satu sama lain, serta hindari terlalu sering menggunakan anchor text. Jika Anda telah menyebutkan topik yang diperlukan untuk pemahaman frasa yang lebih baik, Anda dapat menggunakan anchor text. Anda tidak harus memperluas topik pembahasan dan menjelaskan artinya disana, karena sebagian besar pembaca Anda sudah mengetahuinya. Tetapi bagi mereka yang mungkin baru dan tidak tahu isi dari topik yang dibahas, maka Anda perlu memberikan tautan tersebut sebagai penjelasan.

Sangat berguna untuk memiliki anchor text yang sesuai dengan kata kunci yang Anda coba gunakan, tetapi jangan berlebihan. Untuk itu, Anda dapat menulis kalimat seperti "Untuk mengetahui lebih lanjut, lihat artikel ini tentang Apa Itu SEO?", dimana bagian yang dicetak tebal mewakili anchor text aktual dari hyperlink.

Panduan Melakukan Internal Linking

Mengingat Anda sekarang sudah mengetahui dasar-dasar yang telah disebutkan diatas, maka Anda dapat memulai strategi internal linking di situs web Anda sendiri.

Langkah 1. Memetakan Segalanya

Jika Anda belum pernah melakukan ini secara rutin sebelumnya, Anda perlu untuk merencanakannya, terutama jika Anda memiliki situs web yang besar. Untuk melakukan ini, Anda memerlukan File Excel atau Google Spreadsheet.

Baca Juga: Apa Itu Meta Description?

Anda dapat menambahkan header lain yang menurut Anda akan relevan, tetapi sangat dianjurkan untuk tetap menggunakan ini:

• Judul halaman

• URL

• Kata Kunci Utama

• Kata Kunci Sekunder

• Halaman untuk ditautkan

• Anchor Text

Langkah 2. Riset Kata Kunci

Dalam melakukan hal ini, Anda hanya perlu menarik kata kunci dari judulnya sendiri. Anda juga dapat menarik kata kunci dari konten tersebut. Jika mau, Anda dapat menggunakan alat bantu CognitiveSEO Keyword Explorer untuk mendapatkan lebih banyak ide kata kunci. Alat bantu lainnya adalah Google’s Keyword Planner.

Kuncinya di sini adalah memikirkan kata kunci yang akan membantu Anda menemukan konten yang akan relevan dengan topik artikel tersebut. 

Langkah 3. Mencari Situs Anda

Setelah Anda mengidentifikasi artikel yang ingin Anda tautkan, telusuri artikel tersebut untuk menemukan bagian yang relevan serta memetakannya, dengan teks tautan yang sesuai.

Jika situs Anda tidak memiliki fitur penelusuran, Anda dapat menggunakan Google untuk menelusuri situs web Anda, mengingat halaman situs Anda sudah diindeks sebelumnya. Gunakan situs operator penelusuran: namasitusAnda.com diikuti dengan kata kunci yang Anda telusuri.

Setelah Anda selesai memetakan, Anda dapat mulai menambahkan tautan. 

Langkah 4. Interlink dari & ke Halaman Baru

Setiap kali Anda memposting sesuatu yang baru, tautkan ke artikel lama lainnya yang relevan dengan topik tersebut. Dengan begitu, Anda tidak akan melupakan apa yang ingin Anda tautkan. Namun, selalu periksa kembali diakhir untuk melihat apakah Anda sudah menambahkan beberapa tautan yang lebih relevan atau belum.

Selain itu, luangkan waktu untuk segera melakukan proses di atas. Gunakan beberapa kata kunci untuk mengidentifikasi artikel yang relevan, kemudian tautkan dari artikel tersebut ke artikel baru Anda.

Langkah 5. Fetch dan Render

Setelah setiap sesi internal linking, baik yang lebih besar atau untuk postingan baru, ingatlah untuk selalu mengirim halaman Anda untuk segera di-crawl. Hal ini akan memberi tahu Google untuk melihat kembali laman Anda, sehingga Google dapat melihat modifikasi yang telah Anda buat dan lebih memahami situs web Anda. Anda dapat melakukannya melalui Google Search Console, di bagian crawling.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement