Kamis 19 Nov 2020 06:30 WIB

PT KAI Selidiki Rangkaian Langsiran Anjlok

Rangakaian kerreta api yang anjlok terdiri atas tujuh gerbong.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Sejumlah teknisi berusaha mengevakuasi rangkaian gerbong kereta api tak berlokomotif yang anjlok setelah sebelumnya meluncur tanpa kendali sejauh dua kilometer dan menabrak eskavator di Stasiun Kotalama, Malang, Jawa Timur, Rabu (18/11/2020). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah teknisi berusaha mengevakuasi rangkaian gerbong kereta api tak berlokomotif yang anjlok setelah sebelumnya meluncur tanpa kendali sejauh dua kilometer dan menabrak eskavator di Stasiun Kotalama, Malang, Jawa Timur, Rabu (18/11/2020). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT KAI Daop 8 Surabaya akan menyelidiki rangkaian langsiran yang anjlok di Stasiun Malang Kota Lama, Rabu (18/11). Peristiwa yang dialami rangkaian kereta cadangan ini terjadi pada pukul 15.02 WIB.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto menyatakan, rangakaian yang anjlok terdiri atas tujuh gerbong. "Di mana yang mengalami anjlokan adalah gerbong kesatu sampai keempat," kata Suprapto dalam pesan tertulis yang diterima Republika, Rabu (18/11) malam.

Suprapto memastikan, peristiwa kereta anjlok di Kota Malang tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, tidak ada perjalanan KA yang mengalami keterlambatan, seluruhnya masih beroperasi secara normal. Hal tersebut dikarenakan perjalanan KA lainnya masih dapat melintas di jalur 1 Stasiun Malang Kota Lama.

Atas kejadian ini, PT KAI Daop 8 Surabaya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat. Saat ini KAI Daop 8 Surabaya masih melakukan evakuasi terhadap empat gerbong tersebut. Pihaknya terus berupaya agar gerbong tersebut bisa kembali dioperasikan kembali.

Sebelumnya, rangkaian gerbong kereta api tanpa lokomotif meluncur tanpa kendali dari arah Stasiun Malang Kota Baru. Kemudian menabrak ekskavator yang dipergunakan untuk memperbaiki rel di sekitar Stasiun Malang Kota Lama. Setelah itu, rangkaian kereta tersebut pun anjlok dan berhenti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement