REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Museum Tumurun yang terletak di Kota Solo akan kembali menerima pengunjung setelah sempat ditutup akibat pandemi COVID-19. "Hari Jumat (20/11) akan kembali kami buka," kata pemilik museum Iwan Kurniawan Lukminto.
Meski demikian, mengingat pembukaan dilakukan di masa pandemi, pihaknya akan tetap memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung yang masuk. Ia mengatakan untuk bisa berkunjung nantinya masyarakat harus mendaftar secara "online" atau daring di laman resmi milik museum.
"Kami tetap berupaya menerapkan protokol kesehatan. Paling tidak maksimal 50 persen dari kapasitas normal, sebelum pandemi kami kan melayani 120 pengunjung/hari, sementara ini kami hanya akan melayani 60 pengunjung/hari," katanya.
Sementara itu, selama penutupan pihaknya melakukan penataan ulang pada bagian dalam museum. Selain penataan, dilakukan pula penambahan koleksi yang bisa dinikmati para pengunjung Museum Tumurun.
"Nanti akan ada beberapa koleksi baru juga," katanya.
Museum Tumurun yang berada di kawasan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo ini di antaranya berisi lukisan-lukisan karya sejumlah seniman ternama baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, di dalam museum juga terdapat koleksi mobil kuno.
Museum Tumurun atau "Tumurun Private" merupakan museum pribadi milik Iwan yang merupaka putra dari pendiri perusahaan tekstil PT Sritex. Ia mendirikan museum tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada sang Ayah HM Lukminto yang merupakan seorang kolektor dan penikmat karya seni.