Kamis 19 Nov 2020 21:25 WIB

Gajah Liar Rusak Rumah Warga di Aceh

Saat ini gajah liar tersebut masih berada di dekat perkampungan.

Gajah liar (ilustrasi)
Gajah liar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menangani gangguan gajah liar yang masuk permukiman dan merusak rumah warga di Kabupaten Bener Meriah. Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto mengatakan tim BKSDA bersama unsur pemerintah daerah dan masyarakat terus berupaya menghalau gajah keluar pemukiman warga.

"Saat ini, tim sedang melakukan penggiringan gajah liar keluar permukiman menuju kawasan hutan. Penggiringan dilakukan dengan bunyi-bunyian seperti mercon," kata dia, Kamis (19/11).

Menurut Agus, lamanya waktu penggiringan bergantung jarak pemukiman warga dengan kawasan hutan. Namun, tim berupaya menggiring gajah liar tersebut sejauh mungkin dari pemukiman.

Dia menyebutkan jalur jelajah gajah tetap yang kemungkinan pemukiman penduduk tersebut dahulu merupakan jalur jelajah gajah sehingga terjadi konflik.

BKSDA Aceh bersama pemerintah daerah, mitra, dan masyarakat, terus berupaya meminimalisasikan konflik gajah dengan manusia.

"Karena itu, kami mengimbau masyarakat tidak menjadikan jalur jelajah gajah sebagai pemukiman dan areal budi daya tanaman," kata dia.

Kawanan gajah liar memasuki permukiman warga di Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah. Kawanan gajah dilaporkan merusak satu rumah warga di tempat tersebut.

Reje (Kepala) Kampung Negeri Antara Riskanadi mengatakan kawanan satwa dilindungi ini kembali memasuki pemukiman warga pada Selasa (17/11) malam.

"Satu rumah rusak milik Erwin (44 tahun). Penghuni rumah terpaksa mengungsi ke rumah warga lainnya. Warga memperbaiki rumah tersebut, tetapi masih kekurangan papan," kata Riskanadi.

Dia menyebutkan ada tiga ekor gajah terlihat warga memasuki pemukiman. Diperkirakan masih ada dua kelompok gajah lainnya berkeliaran di dekat perkampungan tersebut.

Selain merusak rumah, kawanan gajah juga merusak sejumlah tanaman warga setempat. Belum diketahui berapa kebun warga yang dirusak kawanan satwa dilindungi tersebut. Beberapa kebun warga rusak.

"Sekarang gajah masih berada di dekat perkampungan. Kami berharap pihak terkait membantu kami melakukan penggiringan," ujar Riskanadi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement