Jumat 20 Nov 2020 17:43 WIB

Jumlah Pengungsi Merapi di TPPS Boyolali Terus Bertambah

Jumlah pengungsi terus bertambah sehingga kini menjadi 630 orang

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seiring kian meningkatnya aktivitas gunung Merapi, warga kelompok rentan di Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah sejak Rabu (11/11) telah dievakuasi dan menghuni Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) yang menempati Balai Desa Klakah.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Seiring kian meningkatnya aktivitas gunung Merapi, warga kelompok rentan di Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah sejak Rabu (11/11) telah dievakuasi dan menghuni Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) yang menempati Balai Desa Klakah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI - Jumlah pengungsi warga tiga desa yang masuk di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III erupsi Gunung Merapi, Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, hingga Jumat, terus bertambah. Jumlah pengungsi terus bertambah sehingga kini menjadi 630 orang.

"Para pengungsi berasal dari Desa Tlogolele, Klakah, dan Jrakah yang masuk daerah KRB III erupsi Merapi," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali Masruri, saat acara kunjungan Kepala BNPB Doni Monardo, di tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) Desa Tlogolele Selo Boyolali, Jumat.

Baca Juga

Jumlah warga masuk kelompok rentan yang dievakuasi di TPPS desa masing-masing sejak status Gunung Merapi dinaikan dari waspada ke siaga per 5 November hingga sekarang sudah mencapai 630 orang. Sedangkan hari sebelumnya 586 orang.

Pihaknya melalui pemerintah desa, Tim Siaga Desa (TSD), dan relawan TNI/Polri melakukan sosialisasi agar warga yang masuk kelompok rentan baik lansia, ibu hamil, balita, anak-anak, ibu menyusui, dan disabilitas dievakuasi ke tempat lebih aman atau TPPS desa masing-masing. "Jumlah pengungsi akan terus bertambah sambil melihat perkembangan terkini status Gunung Merapi dari BPPTKG," kata Masruri.

Kendati demikian, pihaknya terus meminta warga dalam pengungsian terus menerapkan protokol kesehatan. Para pengungsi diminta memakai masker, menjaga jarak, selalu mencuci tangan dengan sabun, dan menjauhi kerumunan untuk mencegah penularan Covid-19.

Menyinggung soal bantuan dari BNPB pusat, Masruri menjelaskan ada sebanyak 2.500 reagen pemeriksaan tes usap untuk pengungsi. Selain itu ada 75 ribu masker, 150 lampu garam, dan setiap kabupaten juga mendapatkan bantuan dari pusat Rp 1 miliar untuk operasional penanganan pengungsi atau bencana erupsi Merapi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement