REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MUI Bidang Ukhuwah Islamiyah, KH Marsudi Syuhud menegatakan, untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam) di Indonesia perlu ada sikap tasamuh. Karena, menurut dia, tasamuh adalah kunci terwujudnya ukhuwah.
“Kalau saya pikir-pikir bahwa inti dari ukhuwah Islamiyah itu bisa berjalan itu jika faktor tasamuh itu masuk,” ujar Kiai Marsudi saat membuka acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Ukhuwah di Jakarta, Jumat (20/11).
Dia menjelaskan, ukhuwah Islamiyah akan berjalan jika diawali dengan sifat tasamuh, yaitu sikap tenggang rasa dan toleransi. Menurut dia, di dalam tasamuh itu sendiri juga ada semangat saling memberi.
“Nah tasamuh ini adalah semangat memberi, memberi maaf, memberi waktu untuk duduk bersama. Pokoknya intinya tasamuh itu semangat memberi, bukan semangat meminta,” ucapnya.
Menurut dia, jika ada semangat meminta antar sesama umat Islam maka itu akan menjadi awal dari perpecahan. Misalnya, ketika ada seorang tamu yang minta dihormati kepada tuan rumah, maka itu sama halnya dengan menodong.
“Nah di antara kita kadang tidak sadar, semestinya dalil-dalil seperti itu tidak dipakai oleh kita, yang memaksa orang lain untuk melakukan hal baik untuk kita,” katanya.
Dia mengatakan, jika suda ada budaya meminta seperti itu, maka ukhuwah itu akan menjadi renggang. Sementara, jika tasamuh yang dikedepankan maka ukhuwah itu akan bisa diwujudkan. “Ketika tasamuh itu dikedepankan, maka insya Allah ukhuwah itu akan bisa berjalan,” jelasnya.
Karena itu, dia berharap kegiatan Rakornas bidang Ukhuwah yang digelar MUI Pusat tersebut nantinya bisa melahirkan program-program yang lebih relevan untuk merekatkan ukhuwah Isalmiyah di Indonesia.
“Maka saya harapkan nanti di sini dibikin program-programnya, apa sih yang kira-kira lebih relevan untuk ke depan agar ukhuwah ini bisa berjalan dengan baik. Antara lain adalah tasamuh, karena tasamuh itu bagian daripada keadilan,” tutupnya.