REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui Program Kemaslahatan menyalurkan bantuan berupa ambulans kepada NU Care-LAZISNU. Bantuan mobil ambulans diterima langsung Ketua NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat, di Matraman, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/11).
“Siang ini, alhamdulillah, kita terima bantuan mobil ambulans dari BPKH, yang kemudian kami serahkan untuk NU Care-LAZISNU Kabupaten Ngawi. Ini bagian dari kerja-kerja sosial. Dan yang menarik, dana haji yang dikelola oleh BPKH, disinergikan dengan LAZ-LAZ (Lembaga Amil Zakat) Ormas, sehingga jika dilakukan secara simultan dapat membantu kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan,” jelas Sudrajat dalam keterangan persnya, Selasa (24/11).
Dirinya berharap lembaga pemerintahan lainnya, selain BPKH, dapat menjalin sinergi dengan Lembaga Amil Zakat.
“Saya dari NU Care berterima kasih atas bantuan ini, untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Dan program ini kita share ke teman-teman di daerah (cabang NU Care, Red.) dengan pelaporan yang akuntabel, karena kita diawasi oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), oleh audit negara, dan juga masyarakat secara umum,” papar Ajat, biasa disapa.
Ajat juga menambahkan bahwa kerjasama NU Care-LAZISNU dengan BPKH terjalin di awal tahun 2020 dengan berbagai program kemaslahatan untuk masyarakat.
“Programnya luas, sesuai kebutuhan masyarakat, seperti di awal pandemi ada program disinfektanisasi rumah ibadah, kemudian pembangunan masjid, pembangunan sarana pendidikan, pemberdayaan UMKM, juga beasiswa dalam dan luar negeri,” imbuhnya.
Manajer Kemaslahatan BPKH, Demmy Romayansyah Budiawan, yang hadir pada kesempatan itu, menyampaikan sinergi BPKH dan NU Care-LAZISNU dapat terus berkelanjutan.
“Sinergi ini insyaallah dapat sustainable, dapat berjalan continue, untuk menatap program selanjutnya di tahun 2021. Program kami tidak akan mencapai maslahat dan manfaat untuk masyarakat, jika tidak didukung oleh LAZ Nasional seperti NU Care. Kami ucapkan terima kasih kepada NU Care yang sudah mendukung Program Kemaslahatan BPKH,” ucap Demmy.
Demmy juga menjelaskan wilayah Jawa Timur merupakan nomor urut pertama untuk pendaftar haji terbanyak, maka bantuan ambulans tersebut sudah tepat disalurkan ke wilayah Jawa Timur, salah satunya Kabupaten Ngawi.
Sementara itu, Ketua NU Care-LAZISNU Ngawi, Ahmad Fadlan mengungkapkan bahwa terdapat 19 kecamatan di Kabupaten Ngawi, namun NU Care-LAZISNU baru memiliki satu ambulans, yakni di Kecamatan Widodaren.
“Alhamdulillah, terima kasih. Di daerah (Ngawi) itu sangat membutuhkan. Kami di daerah pegunungan. Ada 19 kecamatan yang jaraknya jauh dan Panjang. Kami harap NU Care Pusat dan BPKH bisa terus bersinergi dengan daerah,” ujar Fadlan, didampingi Wakil Sekretaris PCNU Ngawi, Mangali.