REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Diego Maradona akan selamanya dikenang sebagai salah satu pemain sepak bola terhebat di dunia. Kabar kematian Maradona di usia 60 tahun, Rabu (25/11) membuat sedih banyak orang di seluruh dunia. Sebab ia adalah legenda tak hanya bagi rakyat Argentina, melainkan seluruh negara.
Kematiannya juga secara tiba-tiba mengungkap banyak sisi dari Maradona. Salah satunya tentang Maradona yang pernah mencoba memainkan olahraga tinju. Tepatnya pada April 1996. Dilansir dari Talksport, Kamis (26/11), dia menepati janji kepada temannya Santos ‘Flucho’ Laciar. Dia bertarung tiga ronde di atas ring dengan Laciar.
Laciar merupakan pahlawan olahraga di bidang tinju untuk Argentina. Pada 1981, ia melakukan perjalanan ke Afrika Selatan dan mengalahkan Peter Mathebula sehingga membawa pulang gelar juara dunia versi WBA.
Pada peringatan 15 tahun kemenangannya, Laciar yang sempat pensiun kembali ke ring untuk melawan Maradona. Saat itu Maradona masih bermain untuk Boca Juniors namun diizinkan berpartisipasi dalam pertandingan tinju meski terikat kontrak dengan Boca Juniors. Karena Maradona klub mengizinkannya, entah kalau pemain lain.
Dalam proses timbang badan sehari sebelum pertarungan, Maradona mencatatkan berat 75,3 kg. Sedangkan Laciar memiliki berat 61,45 kg. Maradona mengenakan pelindung kepala, sarung tangan, dan celana pendek berwarna Boca Juniors dan melakukan pertarungan tiga ronde.
Pada satu kesempatan, Maradona maupun Laciar berhenti saling memukul. Mereka justru menargetkan wasit. Hasil pertarungan tersebut berakhir imbang. Sedangkan uang yang didapatkan dari laga tersebut didonasikan ke General Paz Junior’s Club di Cordoba, Argentina, di mana tempat pertandingan berlangsung.