Selasa 01 Dec 2020 20:04 WIB

Pasar Gede Ditutup, Pedagang Diminta Jualan Via Daring

Selama penutupan itu, para pedagang diminta memaksimalkan penjualan secara daring

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Solo menyemprotkan cairan disinfektan di Pasar Gede, Jawa Tengah, Senin (30/11/2020). Pemerintah Kota Solo menutup sementara Pasar Gede selama sepekan setelah ada 11 pedagang terkonfirmasi COVID-19.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Solo menyemprotkan cairan disinfektan di Pasar Gede, Jawa Tengah, Senin (30/11/2020). Pemerintah Kota Solo menutup sementara Pasar Gede selama sepekan setelah ada 11 pedagang terkonfirmasi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Lebih dari 1.000 pedagang Pasar Gede sisi timur terdampak penutupan operasional pasar lantaran sejumlah pedagang terkonfirmasi positif Covid-19. Pemkot Solo menutup sementara operasional Pasar Gede sisi timur selama sepekan mulai Selasa (1/12) sampai Senin (7/12). Selama penutupan tersebut, para pedagang diminta memaksimalkan penjualan secara daring untuk menghabiskan stok barang dagangan.

Berdasarkan data Satgas penanganan Covid-19 Solo, hingga Senin (30/11), sudah ada 11 pedagang Pasar Gede sisi timur yang dinyatakan positif Covid-19. Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, menyatakan telah mengingatkan kepada para pedagang supaya tidak kulakan ketika pasar ditutup sementara. Kemudian, pedagang diberi kesempatan mengambil barang dagangan yang tidak tahan lama. Para pedagang juga diminta untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing untuk memutus penularan Covid-19.

Baca Juga

"Barang-barang yang sudah diambil, bisa pakai sistem penjualan yang dimiliki bersama. Misal aplikasi online atau WhatsApp," kata Heru kepada wartawan, Selasa (1/12).

Melalui penjualan daring tersebut, konsumen bisa langsung mengambil barang dagangan di rumah penjual. "Jadi tetap bisa jualan, pokoknya di rumah jangan jualan keliling nanti tidak ada bedanya. Itupun hanya untuk menghabiskan dagangannya bukan kulakan baru," ungkap Heru.