Rabu 02 Dec 2020 02:41 WIB

Petani OKU Keluhkan Harga Jual Kopi yang Rendah

Petani kopi asal OKU keluhkan harga jual yang rendah sepanjang tahun.

Red: Bayu Hermawan
Petani kopi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Rahmad
Petani kopi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Petani kopi asal Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel), mengeluhkan harga jual ke pengepul tergolong rendah sepanjang tahun ini. Kopi dari petani hanya dipatok dengan harga Rp17.000/Kilogram.

Puji Santoso, petani asal Desa Sinar Napalan, Kabupaten OKU Selatan, mengatakan kondisi ini cukup memberatkan mengingat produtivitas lahannya juga kian berkurang. "Satu Ha kurang dari 1 ton, jadi dalam satu tahun hanya dapat Rp17 juta. Jika dibagikan tiap bulan hanya 1,4 juta, ini belum pula dikurangi biaya produksi. Saya masih bisa bertahan karena memiliki 2 hektare lahan," kata Puji.

Baca Juga

Puji melanjutkan, harga tersebut dipatok oleh tengkulak di kampungnya, yang nantinya menjual biji kopi ke pengepul yang ada di Lampung. Menurut Puji, rantai perdagangan itu sudah berlangsung selama puluhan tahun lantaran Kabupaten OKU Selatan jauh lebih dekat ke Lampung jika dibandingkan ke Palembang.

Kondisi ini membuat pintu perdagangan kopi asal OKUS berada di Lampung. Sementara itu, rendahnya harga biji kopi ini juga dikeluhkan Hartama, petani lain di desa tersebut yang merupakan pengurus di Kelompok Tani Napalan Makmur.