Rabu 02 Dec 2020 16:31 WIB

'Ada Sebanyak 124 Kasus Baru HIV-AIDS di Sukabumi'

Kota Sukabumi memang berupaya menemukan kasus baru agar bisa ditangani dengan cepat. 

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Peduli HIV-AIDS
Peduli HIV-AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Jumlah kasus baru HIV-AIDS di Kota Sukabumi di sepanjang 2020 mencapai sebanyak 124 kasus. Hal ini didasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi.

"Dari data yang ada, kasus baru HIV-AIDS dalam rentang waktu Januari hingga Oktober 2020 sebanyak 124," kata Sekretaris KPA Kota Sukabumi Fifi Kusumajaya, Rabu (2/12). Jumlah kasus ini hampir menyamai kasus pada 2019 lalu sebanyak 169 dan 2018 sebanyak 144 kasus.

Dikatakan Fifi, dari sebanyak 124 kasus baru HIV-AIDS, sebanyak 50 orang di antaranya perempuan dan 74 orang laki-laki. Di mana sebanyak 83 orang dinyatakan HIV dan 41 orang AIDS.

Menurut Fifi, pada 2020 ini, orang dengan HIV-AIDS kebanyakan berusia 25-49 tahun sebanyak 94 orang. Selanjutnya, disusul usia 20-24 tahun sebanyak 17 orang, usia di bawah 4 tahun sebanyak 4 orang, di atas 50 tahun 2 orang, usia 15-19 tahun 2 orang, dan 5-14 tahun sebanyak 1 orang.

Sementara jumlah kasus HIV-AIDS secara keseluruhan sejak tahun 2000 hingga Oktober 2020 sebanyak 1.690 kasus. Sebelumnya peringatan Hari AIDS Se-dunia yang diperingati setiap 1 Desember tingkat Kota Sukabumi dilakukan di Aula Pertemuan RSUD R Syamsudin SH, Selasa (1/12).

Momen ini digiatkan untuk memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan solidaritas 10 tahun menuju akhir AIDS 2030. "Dalam menangani HIV-AIDS, kami aktivasi warga peduli HIV-AIDS (WPA) yang jadi garda terdepan dalam edukasi, dan sosialisasi serta penemuan kasus baru karena berbasis masyarakat," ujar Wali Kota Sukabumi sekaligus Ketua KPA Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Selain itu telah disusun roadmap penanganan HIV-AIDS lintas sektor. Nantinya ketika ada temuan baru dari WPA, lintas sektor akan menindaklanjuti. Saat ini layanan HIV-AIDS berada di RSUD R Syamsudin, Puskesmas Sukabumi dan Selabatu.

Fahmi mengatakan, Kota Sukabumi memang berupaya menemukan kasus baru agar bisa ditangani dengan cepat. Bagi pemda dan penggiat AIDS tersisa 10 tahun ke depan target meminimalisasi dan menghilangkan kasus HIV yang merupakan target nasional.

KPA, lanjut Fahmi, melakukan sosialisasi target ini kepada masyarakat. Harapannya pergerakan berbasiskan warga mampu mempercepat pencapaian target 2030. 

"Bukan hal mudah, tapi harus dilalukan dengan kolaborasi dari berbagai sektor saling menguatkan," tandas wali kota.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement