REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang menggenangi empat RT di Kelurahan Pejaten Timur, Kota Jakarta Selatan pada Senin dini hari, kondisinya mulai surut sejak pukul 07.00 WIB.
"Genangan mulai surut sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 08.20 WIB sudah tidak ada lagi genangan, kondisi kembali normal," kata Lurah Pejaten Timur, Rasyid Darwis.
Darwis mengatakan dampak genangan tidak terlalu signifikan karena tidak ada rumah yang tergenang, begitu juga dengan warga tidak ada yang diungsikan. "Air cepat surutnya, tidak ada warga yang mengungsi jadi kami tidak mendirikan dapur umum," kata Darwis.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan bahwa sebanyak 34 RT tergenang air dari pantauan pukul 06.00 WIB, akibat curah hujan yang cukup tinggi pada siang Senin dini hari dan luapan Kali Ciliwung.
"Ada 34 RT yang masih tergenang pada Senin pagi, akibat curah hujan cukup tinggi dan luapan Kali Ciliwung," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Insyaf dalam pesan singkatnya pada wartawan di Jakarta, Senin pagi.
Sebanyak 34 RT tersebut, disebutkan oleh BPBD DKI, terdapat di dua wilayah kota administratif Jakarta yakni di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Di mana Jakarta Timur yang terbanyak dengan 30 RT.
"Kedalaman air di tiap RT berbeda-beda, ada yang antara 10-30 cm ada juga yang 31-80 cm," ucap Insyaf.
Genangan di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketingggian 10-30 cm ada di 3 RT, dan ketinggian 31-40 cm ada 1 RT. Penyebabnya karena curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.