Kamis 10 Dec 2020 22:12 WIB

Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Cirebon Tinggi

Para pasien yang menjalani isolasi mandiri mendapat sejumlah fasilitas gratis

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang tenaga medis yang mengenakan baju hazmat bersiap melapor kepada petugas saat mengantar pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Berdasarkan data Kemenkes, kasus harian COVID-19 tercatat mengalami penambahan sebanyak 5.534 kasus atau tertinggi sejak awal pandemi dengan total kasus terkonfirmasi mencapai 511 ribu orang.
Foto: . ANTARA/Wahyu Putro A
Seorang tenaga medis yang mengenakan baju hazmat bersiap melapor kepada petugas saat mengantar pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet di Jakarta, Rabu (25/11/2020). Berdasarkan data Kemenkes, kasus harian COVID-19 tercatat mengalami penambahan sebanyak 5.534 kasus atau tertinggi sejak awal pandemi dengan total kasus terkonfirmasi mencapai 511 ribu orang.

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Tingkat kesembuhan pasien Covid-19, terutama yang tidak disertai dengan penyakit penyerta (komorbid), di Kota Cirebon tinggi. Upaya penemuan kasus juga terus dilakukan melalui testing.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menyebutkan, semula, pasien Covid-19 tanpa gejala yang sembuh di Kota Cirebon hanya di kisaran 85 persen. Namun saat ini, hampir 100 persen pasien Covid-19 tanpa gejala dinyatakan sembuh. "Tadinya saya berpikir, ini tidak ada obatnya, kan ngeri,’’ tutur Edy.

Namun ternyata, lanjut Edy, pasien Covid-19 bisa dinyatakan sembuh asalkan tidak bergejala. Hal tersebut, dinilai sangat menggembirakan. Untuk mempercepat proses penyembuhan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala, terang Edy, Pemkot Cirebon telah menyiapkan tempat isolasi mandiri yang terpusat di tiga tempat. Yakni, dua hotel dan satu gedung diklat BKKBN Kota Cirebon.

Para pasien yang menjalani isolasi mandiri di tiga tempat itu mendapat sejumlah fasilitas secara gratis. Di antaranya, makan tiga kali dan makanan ringan (snack) dua kali sehari. Kondisi mereka juga selalu dipantau tim medis yang bertugas bergantian. Setelah menjalani isolasi mandiri tersebut, para pasien rata-rata dinyatakan negatif dalam kurun waktu tujuh hingga sepuluh hari.

Edy menambahkan, pihaknya terus melakukan testing, treatmen, tracing dan isolating. Langkah itu diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon. "Supaya segera didapatkan yang positif, langsung kita isolasi,’’ jelas Edy. 

Hingga 10 Desember 2020, total warga Kota Cirebon yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 1.522 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 668 orang masih melakukan isolasi dan  797 orang telah selesai isolasi.

Adapun jumlah yang meninggal sebanyak 57 orang. Dari jumlah itu, 94,5 persen kematian pasien disebabkan komorbid atau penyakit penyertanya."Saya berharap masyarakat Kota Cirebon tetap disiplin menjalankan 3M, yakni mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak,’’ jelas Edy.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement