REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Seluas 1.718 hektare sawah yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tergenang banjir. Sawah terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, menyusul tingginya intensitas curah hujan.
"Tanaman padi petani yang tergenang banjir tersebut, tersebar di Kecamatan Undaan, Mejobo, Jati, Kaliwungu, dan Jekulo dengan luas lahan bervariasi," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Dewi Masitoh di Kudus, Selasa (15/12).
Ia mencatat lahan tanaman padi yang paling banyak tergenang tersebar di Kecamatan Undaan dengan luas 791 hektare, disusul Kecamatan Jekulo seluas 529 hektare, Mejobo seluas 374 hektare, Jati seluas 20 hektare, dan Kaliwungu seluas 4 hektare. Usia tanaman padi yang tergenang, kata dia, bervariasi antara tujuh hari hingga 65 hari.
Ketika genangan berlangsung lebih dari lima hari, tanaman padi tersebut terancam membusuk alias puso. Untuk sementara, lanjut dia, belum ada tanaman padi yang dinyatakan puso karena hasil pemantauan terakhir pada Senin (14/12) luas arealnya memang bertambah dari luas sebelumnya per 9 Desember 2020 tercatat hanya 1.643,5 hektare, kini meningkat menjadi 1.718 hektare.
Untuk potensi kerugiannya, kata dia, disesuaikan dengan umur tanaman, karena usia tanaman kurang dari 60 hari kerugian per hektareberkisar Rp7,5 juta, sedangkan usia tanaman lebih dari 60 hari potensi kerugiannya bisa mencapai Rp15 juta. Dalam rangka membantu meringankan beban petani, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus siap mengusulkan bantuan benih kepada Kementerian Pertanian ketika nantinya ada yang puso.