REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Pertamina (Persero) Regional Jawa Bagian Tengah akan menambah stok elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 10 persen dari rata-rata harian normal menjelang libur Natal dan tahun baru 2021.
"Kami akan menambah stok 10 persen untuk elpiji subsidi atau PSO dari 380 metrik ton (MT) menjadi 420 MT," kata Pjs. Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra saat konferensi pers secara virtual, Selasa.
Selain elpiji bersubsidi atau tiga kilogram, menurut Arya, penambahan stok akan ditujukan untuk elpiji nonsubsidi mencapai 12 persen dari rata-rata normal.
Persentase penambahan ini diukur berdasarkan kebutuhan pada libur panjang akhir pekan di DIY beberapa waktu lalu.
"Tetapi ini melihat situasi di lapangan. Jika kebutuhannya di bawah atau di atas persediaan kami akan evaluasi lagi, tapi yang pasti sementara kita sediakan stok tambahan 12 persen," kata dia.
Selain elpiji, menurut dia, Pertamina juga akan menyiagakan persediaan BBM sesuai dengan kebutuhan masyarakat di DIY.
Menjelang Natal dan tahun baru 2021, Arya memperkirakan akan terjadi kenaikan sebesar 6 persen untuk BBM jenis gasoline mulai dari pertamax, pertalite, premium yaitu dari rataan harian normal sebesar 1.510 kiloliter (KL) menjadi 1.600 KL per hari.
Sementara itu, untuk konsumsi gasoil seperti pertamina dex, solar, serta dexlite justru diperkirakan menurun 3 persen karena jumlah industri di DIY tidak sebanyak di Jawa Tengah. "Beberapa perusahaan juga diperkirakan akan libur," kata dia.
Ia mengatakan meski pandemi masih melanda Indonesia dan global, Pertamina tetap mengaktifkan Satgas Natal dan tahun baru yang telah dimulai sejak 7 Desember 2020 dan akan berakhir pada tanggal 11 Januari 2021.
Pengaktifan satgas itu, menurut Arya, sebagai upaya antisipasi kesiapan stok BBM dan elpiji jika terjadi peningkatan aktivitas masyarakat.