REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez akan menjalani karantina mandiri hingga 24 Desember mendatang. Hal itu, dilakukannya karena telah berkontak langsung dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Senin sebelumnya.
"Dia akan menangguhkan semua aktivitas yang dijadwalkan untuk beberapa hari mendatang sesuai dengan protokol," bunyi komunike itu. Kantor Perdana Menteri Spanyol.
PM Spanyol juga akan melakukan tes diagnostik untuk mengetahui situasinya lebih lanjut. Setelah diketahui hasilnya, agenda yang telah ada akan diatur kembali untuk beberapa waktu mendatang.
Karantina mandiri ini bukan pertama kalinya yang dilakukan oleh Sanchez. Sebab, sebelumnya juga sempat dialami ketika sang istri, Begona Gomez, dinyatakan positif Covid-19 pada Maret.
Kegiatan pertama yang harus dibatalkan Sanchez adalah pembukaan pameran di Perpustakaan Nasional Spanyol bersama Raja Felipe VI.
Lebih jauh, isolasi Sanchez diumumkan pascasehari sebelumnya ia menginstruksikan di majelis rendah untuk memperketat pembatasan perjalanan dan pertemuan sosial yang berlaku untuk natal dan tahun baru. Dia beranggapan, jika perayaan dan antusiasme itu tetap dilakukan, kasus harian di negaranya diperkirakan terus meningkat.
Berdasarkan rencana saat ini, masyarakat hanya diperbolehkan melakukan perjalanan untuk menengok keluarga dan kerabat. Namun tetap, pertemuan dibatasi maksimal 10 orang. Beberapa Komunitas Otonomi Spanyol juga diketahui telah mengindikasikan bahwa mereka akan lebih membatasi perjalanan dan jumlah orang yang diizinkan untuk bertemu.
Hingga Rabu kemarin, Kementerian Kesehatan Spanyol mengonfirmasi 11.078 kasus Covid-19 baru, dan 195 kematian dalam kurun waktu 24 jam. Jumlah itu, menjadikan total nasional melonjak ke angka 1.773.290 infeksi dan 48.596 kematian.