REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Pada 2008, Legia mendapatkan kesempatan kedua namun tak melirik Lewandowski lagi. Sebab meski ingin memperkuat posisi striker, Legia lebih memilih Mikel Arruabarrena dari CD Tenerife daripada Lewandowksi.
Dan, Arruabarrena tidak mencetak gol untuk Legia. Sedangkan Lewandowski justru menjadi bintang di Lech Poznan yang tak lain rival dari Legia. Lech membayar sekitar 300 ribu poundsterling kepada Znicz. Dan Bartosz Bosacki yang menjadi kapten Lech saat itu mengingat bagaimana momen bersama Lewandowski.
"Saya ingat sesi latihan pertamanya. Setelah itu, setiap pemain mengira dia bagus. Dalam latihan, dia bermain melawan bek Kolombia kami, Manuel Arboleda, salah satu orang terkuat di Ekstraklasa. Tapi Robert tidak takut,” kata Bosacki.
Bosacki juga mengungkapkan bagaimana perbedaan tubuh Lewandowski saat ini dengan dulu. Menurutnya yang dilihatnya sekarang atletis. Sedangkan dulu lebih kurus sehingga waktu itu banyak yang mengira dia mempunyai masalah secara fisik di Ekstraklasa.
Ketika itu, Lewandowski mempunyai saingan berat di Lech yaitu pemain asal Peru, Hernan Rengifo. Jika pelatih Franciszek Smuda memainkan Lewandowski, sang pelatih memilih untuk memasangkan di posisi gelandang kiri atau kanan daripada striker..
“Tetapi beberapa bulan kemudian, pelatih berikutnya Jacek Zielinski mulai memainkannya sebagai penyerang tengah dan Robert menjadi sangat efektif," jelas Bosacki.
Pada musim 2009/2010, Lewandowski mencetak 18 gol dan membawa Lech meraih gelar liga. Boscki mengungkapkan ketika di ruang ganti Lewandowski tipe pemain pendiam. Namun di lapangan sang striker percaya diri dan mengetahui apa yang diinginkan.
Pelatih Polandia waktu itu Leo Beenhakker memanggilnya dan memberikan kesempatan debut internasional melawan San Marino. Bosacki pun mengingat sesi latihan di timnas Polandia bersamanya. Menurutnya dia akan memberikan masalah besar kepada pertahanan lawan.
Setelah latihan, Bosacki berbicara dengan pelatih. Sang pelatih mengatakan tentang Lewandowski bahwa dia bagus. Mendengar jawaban pelatih, Bosacki mengatakan senang bermain dengan Lewandowski.
Setelah dua tahun di Poznan, Lewandowski hijrah ke luar Polandia. Blackburn Rovers adalah tim yang tertarik kepadanya. Namun, ia tak pernah pergi ke Inggris untuk bernegoisasi karena letusan gunung berapi di Islandia sehingga mengakibatkan penerbangan tak bisa dilakukan di sebagian Eropa.
Pada akhirnya, Lewandowski berseragam Borussia Dortmund yang membelinya sekitar 4,5 juta poundsterling. Di Dortmund, ia menghadapi masalah seperti di Lech. Juergen Klopp, pelatih Dortmund saat itu, lebih memilih striker asal Uruguay Lucas Barrios sebagai penyerang utama.
Akibatnya Lewandowski bermain di luar posisinya. Namun ketika Klopp menggeser ke posisi pusat serangan, ketajaman Lewandowski semakin tak terbendung. "Segalanya berubah di Dortmund, itu adalah langkah yang sangat penting baginya," kata Bosacki.
Sejak itu, Lewandowski tak lagi melihat perjalanannya buruknya di masa lalu. Ia terus menjadi senjata tajam Dortmund. Real Madrid pernah merasakan empat gol Lewandowski di semifinal Liga Champions 2012/2013.
Satu tahun kemudian, Lewandowski pindah ke Bayern Muenchen. Bersama Bavarian, ia semakin menggila. Salah satu prestasinya adalah mencetak lima gol dalam sembilan menit ketika melawan Wolfsburg di Bundesliga Jerman 2015.
Keluarga merupakan sosok yang selalu memberikan dukungan kuat kepada Lewandowski. Itu yang membuat dia terus berada di level atas. Dalam pikiran Lewandowski, kata Grembocki, yang ada hanya kata sukses. Grembocki bahkan secara terbuka menyebut Lewandowski sebagai legenda bersama Messi dan Ronaldo.
Lewandowski telah tampil 116 pertandingan dan mencetak 63 gol bersama timnas Polandia. Dan menurut Grembocki, Lewandowski pemain terbaik dalam sejarah sepak bola Polandia. Sekarang, ia mengokohkan tempatnya sebagai pemain hebat di antara pemain hebat lainnya.