Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Meskipun bitcoin telah meningkat tiga kali lipat nilainya tahun ini, miliarder Mark Cuban tetap berhati-hati tentang cryptocurrency. Hal ini seperti yang telah dia lakukan selama bertahun-tahun.
"Pikiran saya tidak berubah," ujar Cuban dikutip dari CNBC Make It di Jakarta, Senin (21/12/2020) kepada Forbes tentang cryptocurrency pada 8 Desember atau delapan hari sebelum bitcoin mencapai rekor tertinggi USD20.600 pada hari Rabu.
Baca Juga: Harga Bitcoin Hampir Rp340 Juta, Miliarder Ini Minat Alihkan Neraca dari Dolar ke BTC!
Cuban menilai, bitcoin adalah penyimpan nilai yang lebih mirip dengan agama daripada solusi untuk masalah apa pun. Ia juga mengingatkan bahwa bitcoin atau cryptocurrency apa pun tidak akan menggantikan fiat, atau mata uang yang didukung pemerintah.
"Tidak peduli seberapa banyak penggemar [bitcoin] ingin berpura-pura bahwa itu adalah lindung nilai terhadap skenario hari kiamat, sebenarnya tidak," kata Cuban.
"Negara-negara akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi mata uang mereka dan kemampuan mereka untuk mengenakan pajak, jadi semakin banyak orang yang percaya bahwa ini lebih dari sekadar penyimpan nilai, semakin besar risiko intervensi pemerintah yang mereka hadapi." ujarnya.
Mereka yang mendukung bitcoin sering mengatakan bahwa bitcoin adalah lindung nilai terhadap inflasi dan dolar AS. Bitcoin juga disebutkan akan bertahan dari keruntuhan ekonomi atau infrastruktur, kecuali untuk internet yang jatuh. Mereka juga membandingkannya dengan emas.
Cuban setuju bahwa bitcoin seperti emas karena merupakan penyimpan nilai, tetapi karena menurut kodenya, pasokan bitcoin terbatas, karena permintaan berfluktuasi, harganya akan berubah-ubah.
Berinvestasi tentu saja tidak berarti taruhan yang pasti. Meskipun Cuban sendiri sebelumnya telah berinvestasi dalam bisnis yang dibangun di atas cryptocurrency dan bahkan dalam bitcoin, dia sering memperingatkan bitcoin sebagai pertaruhan. Dan dalam hal perjudian, Anda harus siap kehilangan uang itu.
Faktanya, Cuban sebelumnya mengatakan kepada Wired bahwa dia akan lebih memilih pisang daripada bitcoin. Hal ini karena setidaknya sebagai makanan, pisang memiliki nilai intrinsik.
"[Bitcoin] adalah apa adanya, sesuatu yang telah disepakati cukup banyak orang adalah aset yang dapat diinvestasikan. Tapi pisang memiliki lebih banyak kegunaan, kalium, adalah nutrisi yang berharga bagi setiap orang di planet ini." tegasnya.
âIni harus benar-benar bebas gesekan dan dapat dimengerti oleh semua orang terlebih dahulu.â Nyatanya begitu mudah, sehingga seorang nenek bisa melakukannya." lanjutnya.