Selasa 22 Dec 2020 02:03 WIB

6 Rahasia Optimalkan 1.000 Hari Pertama Si Kecil

Dalam 1.000 HPK penting bagi orang tua untuk memberikan asah, asih dan asuh

Rep: Santi Sopi/ Red: Gita Amanda
Ibu dan Anak (Ilustrasi). Periode emas 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dimulai sejak bayi berada dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.
Ibu dan Anak (Ilustrasi). Periode emas 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dimulai sejak bayi berada dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, Periode emas 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dimulai sejak bayi berada dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Dalam 1.000 HPK, penting bagi orang tua, untuk  memberikan asah, asih dan asuh.

Lalu, ditengah berbagai tantangan multi peran yang Ibu hadapi di masa ini, apa yang harus dipahami agar perjalanan 1.000 HPK menjadi optimal?

Baca Juga

Ibu tetap olah raga saat hamil

Seiring masa kehamilan, umumnya berat badan akan bertambah dan tubuh akan terasa menjadi lebih berat. Meskipun tidak disarankan untuk melakukan aktivitas berat, bukan berarti ibu hamil tidak boleh berolah raga. 

Selain menjaga kesehatan tubuh, prenatal workout  juga dapat memberikan bonding bersama Si Kecil sejak masih di dalam kandungan.

Memasak bersama ayah

Bukan hanya ibu yang punya peran utama mendidik dan mengasuh anak, ayah pun juga berperan dalam 1.000 HPK agar tumbuh kembang anak menjadi optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan Ayah adalah dengan kegiatan memasak bersama. Bukan hanya bonding yang terbentuk (asuh), namun daya kreativitas (asah) anak akan terbentuk selama proses menghias makanan, serta menumbuhkan rasa percaya diri anak lewat apresiasi hasil masakannya (asih).

Stimulasi sensorik dan motorik

Banyak hal yang menentukan keberhasilan 1.000 HPK, mulai dari nutrisi, stimulasi, dan tentunya bonding orang tua dan anak sejak masih dalam kandungan. Pada topik edukasi yang menjadi bagian pilar Asuh ini, dr. Miza Afrizal, BMedSc, SpA, MKes selaku Dokter Spesialis Anak dari Klinik Kecil menjelaskan tidak hanya bermanfaat untuk tumbuh kembang, bonding yang kuat juga diperlukan bayi untuk membuatnya tenang saat menghadapi lingkungan baru di luar kandungan.

Pentingnya support system kepada ibu dan calon ibu

Berbagai perubahan signifikan dialami oleh perempuan yang baru menjadi ibu. Dari mulai perubahan secara fisik, waktu, hingga skala prioritas, semua didahulukan untuk anak dan keluarga. Sementara, ibu juga butuh perhatian seperti dukungan untuk dirangkul, didengarkan dan diapresiasi.

Di masa ini, ayah dapat menjadi support system utama bagi ibu dengan bergiliran membagi waktu menjaga anak hingga hal sederhana seperti memberikan pujian pada Ibu. Tak hanya dukungan emosional dan keterlibatan suami, tiga bulan pertama pascapersalinan merupakan periode paling penting.

Sempatkan self healing

Setiap orang pernah mengalami penat, jenuh dan kurang waktu untuk diri sendiri. Setiap ibu pasti mengalami tantangan ini. Meski penuh tantangan, ibu harus bisa menjalaninya dengan bahagia.

Caranya bisa melalui metode self healing, agar tetap rileks dan happy dalam menjalani peran sebagai ibu. Pentingnya memperhatikan aspek kesehatan mental bagi para ibu agar terus bahagia menjalani perannya, menjadi hal krusial yang perlu ibu ketahui dalam pilar asih.

Pelatih Kesehatan Mental, Raden Prisya, mengingatkan self healing berguna untuk merawat ibu agar sehat, rileks, dan damai, memulihkan luka dan trauma pascapersalinan. Selain itu juga membantu memaksimalkan hormon cinta untuk bonding, serta melepaskan takut, khawatir, dan stres menghadapi masa parenting.

Joyful bonding moment

Pada pilar Asih ini, penting bagi keluarga untuk menciptakan dan menjaga suasana yang nyaman dan menyenangkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement