REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kandidat presiden Barcelona Agusti Benedito berjanji untuk merobohkan Camp Nou dan membangun stadion baru jika dia terpilih. Seiring dengan peningkatan performa di lapangan, masa depan Lionel Messi, dan keuangan klub, masa depan Camp Nou juga menjadi salah satu isu yang diangkat dalam pemilihan yang akan berlangsung pada 24 Januari.
Benedito mengatakan rencananya akan lebih murah daripada proyek 'Espai Barca' yang sudah dikerjakan. Rencana tersebut akan membuat kapasitas Camp Nou meningkat menjadi 105.000 tetapi pekerjaan telah ditunda oleh pandemi virus corona sejak disetujui pada 2018.
Benedito menilai Barca bisa bermain di bekas stadion Espanyol yang dibangun untuk Olimpiade 1992, selama tiga tahun sementara stadion baru dibangun.
"Jika kami memenangkan pemilu, kami akan membangun stadion baru," kata Benedito dalam presentasi kampanye dikutip dari Goal.com, Rabu (23/12).
"Kami telah mempertimbangkan dua opsi. Yang pertama adalah merubuhkan Camp Nou dan membangunnya di tempat yang sama. Itu berarti bermain di Montjuic selama tiga tahun," katanya.
Sementara pilihan lainnya adalah membangun stadion baru di Sant Joan Despi (tempat latihan Barcelona). Itu akan dirumuskan dalam referendum selama tahun pertama menjabat jika ia terpilih pada 24 Januari nanti.
"Jika kami segera melakukannya, proyek yang kami ajukan tidak akan menelan biaya lebih dari 900 juta euro. Ini akan dibiayai dengan penjualan hak penamaan stadion untuk jangka waktu 25 tahun," jelasnya.
Barcelona saat ini di bawah kepemimpinan presiden sementara Carles Tusquets. Tusquets mengungkapkan tantangan utama yang dihadapi klub adalah masalah ekonomi, dan sandainya dia bertanggung jawab pada saat itu dia akan memilih untuk menjual Messi.
"Secara ekonomi, saya akan menjual Messi di musim panas," kata Tusquets.