REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat menyalurkan bantuan permodalan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat sebesar Rp 9,3 miliar di penghujung tahun 2020. Melalui Program Kemitraan (PK), Pertamina berkomitmen mendukung UMKM untuk bangkit di masa pemulihan akibat terdampak pandemi Covid-19.
Penyerahan dana pinjaman modal kemitraan ini secara simbolis dilakukan dengan penandatanganan akad kredit yang dilaksanakan di beberapa kota di tiga provinsi yakni Serang, Jakarta Selatan, Purwakarta, Bandung, dan Cirebon pada 22-24 Desember 2020 pekan ini.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, dalam kesempatan terpisah menyampaikan Program Kemitraan ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM agar dapat bangkit dari dampak pandemi sehingga menjadi penggerak perekonomian di wilayah masing-masing. “Di akhir Desember 2020 ini, Pertamina Regional Jawa Bagian Barat menyalurkan dana kemitraan sebesar 9,32 milyar kepada 73 mitra di wilayah Banten, DKI, dan Jawa Barat. Pertamina berharap dapat membantu UMKM yang terdampak pandemi untuk dapat bangkit,” ujar Eko dalam siaran persnya.
Ke-73 mitra binaan ini merupakan UMKM yang bergerak di berbagai macam bidang usaha, seperti makanan dan minuman / kuliner (culinary), katering, kerajinan (craft) dan produk kreatif, busana dan aksesoris (fashion), budidaya jamur, gula aren, kopi, perdagangan, serta konveksi dan industri pakaian. Selain itu, terdapat juga pangkalan elpiji melalui program Pinky Movement, serta dukungan permodalan bagi pelaku usaha bengkel Enduro.
“Selain mendukung pemulihan UMKM yang terdampak pandemi, dengan Program Kemitraan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan usaha kecil UMKM binaan Pertamina menjadi tangguh dan mandiri sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat menggerakkan perekonomian di sekitar wilayah operasi Pertamina,” tutur Eko.
Ditambahkannya, selain UMKM yang bergerak di berbagai bidang usaha di atas, Pertamina juga memberikan pinjaman modal bagi pangkalan elpiji dan UMKM pengguna elpiji subsidi yang ingin beralih menggunakan elpiji nonsubsidi agar dapat mengembangkan bisnisnya dengan menjual dan atau menggunakan elpiji nonsubsidi yakni BrightGas melalui program Pinky Movement; serta bantuan pinjaman modal bagi bengkel yang terafiliasi dengan Enduro, produk pelumas Pertamina.
"Dengan semakin banyaknya pangkalan elpiji yang bergabung dalam program Pinky Movement dan menyediakan produk BrightGas, diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat menengah ke atas untuk menggunakan produk elpiji nonsubsidi sehingga produk elpiji subsidi dapat lebih tepat sasaran. Pertamina juga mengapresiasi para pelaku UMKM yang telah semakin banyak beralih menggunakan BrightGas untuk usaha mereka," tambah Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR III.