REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan pantun Riau kini sudah diakui sebagai salah satu warisan dunia. Hal ini didapatkan setelah Dinas Kebudayaan Provinsi Riau terus berjuang agar pantun layak ditetapkan menjadi warisan dunia.
"Berbagai upaya yang dilakukan secara intensif dalam bentuk seminar, pameran dan aktivitas terkait pantun di masyarakat juga dilakukan oleh Asosiasi Tradisi Lisan (ATL), bekerja sama dengan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR)," kata Edi Natar Nasution, Senin (28/12).
Dia mengatakan banyak forum yang sudah terbentuk serta aktivitas yang telah dilakukan oleh ATL dalam mendorong agar pantun Riau bisa menjadi warisan dunia. Dia mengatakan beragam kegiatan yang telah berlangsung selama ini harus diteruskan dan pembinaan pantun ke depannya sudah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
"Saya kira, apa yang telah dilakukan selama ini antara Kemendikbud, Pemprov Riau, Pemprov Kepri, ATL, akademisi di dalam dan luar negeri, para mahasiswa dan masyarakat harus dilanjutkan dengan segera membuat aksi-aksi yang konkrit terkait kelestarian dan pengembangan pantun kini dan nanti," katanya.
Dia mencontohkan, di bidang pendidikan, pantun harus disosialisasikan, diajarkan dan dipopulerkan secara lebih luas kepada peserta didik melalui kurikulum muatan lokal. Selain itu, menggandeng komunitas pendukung pantun, melakukan riset mendalam sebagai upaya menemukan peran dan fungsi pantun terhadap kelompok masyarakat di masa kini. Berikutnya membangun komunikasi untuk menciptakan ruang dan wadah kerjasama diplomatik dengan negara tetangga.