REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menutup lembaran tahun 2020 dan menyongsong fajar tahun 2021, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Said Aqil Siroj menyampaikan refleksi dan tausiyah kebangsaan PBNU pada Selasa (29/12). Menurut Kiai Said, sepanjang tahun 2020 ini PBNU masih menyaksikan merebaknya inteloransi di Indonesia. Bahkan, menurut dia, sikap atau tindakan intoleran cenderung meningkat.
“Pada tahun 2020 ini kita masih menyaksikan intoleransi yang masih merebak bahkan cenderung meningkat,” ujar Kiai Said saat membacakan refeleksi dan tausiyah kebangsaan PBNU secara virtual, Selasa (29/12).
Karena itu, PBNU mengingatkan kepada semua pihak agar kembali kepada jati diri bangsa yang menghargai kemajemukan, pluralitas, serta heterogenitas yang dirumuskan dalam sebuah konsensus agung bernama Pancasila yang dibangun di atas bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
“Perbedaan harus menjadi energi untuk memperoduksi kekuatan kolektif sebagai sebuah bangsa, bukan dijadikan sebagai benih untuk menumbuhkan perpecahan,” ucap Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah ini.