Kamis 31 Dec 2020 07:37 WIB

RS Lapangan Kota Bogor Ditargetkan Berfungsi Awal Januari

RS lapangan Kota Bogor terletak di kawasan GOR Pajajaran.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Indira Rezkisari
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto,  mengatakan Pemkot Bogor sedang mempercepat proses pengadaan RS lapangan di kawasan GOR Pajajaran, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan Pemkot Bogor sedang mempercepat proses pengadaan RS lapangan di kawasan GOR Pajajaran, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Di samping menurunnya kepedulian warga terhadap Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memperkuat strategi penanganan Covid-19. Yakni dengan memperkuat pengawasan, memperkuat kapasitas testing, serta menyiapkan rumah sakit (RS) lapangan dan tempat untuk isolasi pasien OTG.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan Pemkot Bogor sedang mempercepat proses pengadaan RS lapangan di kawasan GOR Pajajaran, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Targetnya RS lapangan bisa digunakan pada pekan pertama Januari.

Baca Juga

“Sama semua ya kepedulian warga sudah sangat menurun itu problem utama di situ, jadi kepedulian warga yang harus diingatkan. Kita sekarang sedang mempercepat RS lapangan, bukan RS darurat. Target saya minggu pertama Januari RS lapangan ini sudah bisa digunakan di GOR,” kata Bima Arya, Rabu (30/12).

Bima Arya menjelaskan, RS lapangan nantinya akan menambah kapasitas tempat tidur di Kota Bogor sebanyak 70. Sementara, Pemkot Bogor juga menambah kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menjadi 150.

Tak hanya itu, Pemkot Bogor juga tengah menyiapkan fasilitas untuk pasien OTG di kawasan Bogor Utara. “Jadi kita perlu meningkatkan keterisian tempat tidur. Bed Occupancy Ratio (BOR) kita tingkatkan,” lanjutnya.

Terkait RS lapangan, Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir menjelaskan lokasi RS lapangan berbeda dengan RS darurat. Namun, fungsinya mulai dari perawatan, hingga alat kesehatannya.

“Kalau RS darurat itu di sebelah deket RSUD, kalau ini kan memakai lahan atau gedung fasilitas pemerintah yang bukan untuk RSUD. Makanya disebut rumah sakit lapangan,” jelasnya.

Ilham melanjutkan, diharapkan RS lapangan yang akan dikepalai oleh dokter dari RSUD Kota Bogor ini sudah selesai pada 8 atau 12 Januari. “Tadi seperti pesan Pak Wali, ada worst situation. Ada situasi terburuk, dengan persiapan terbaik. Jadi kita mempersiapkan,” tutur Ilham.

Dia memprediksikan, seperti yang pernah terjadi sebelumnya di mana setiap pascaliburan kasus Covid-19 meningkat. Oleh karena itu, RS lapangan serta fasilitas untuk pasien OTG tersebut diharapkan bisa digunakan pada awal pekan Januari.

“Jadi kita ingin tanggal 12 Januari di minggu pertama, sesuai dengan ledakan kalau seandainya abis liburan panjang, tanggal 3 ditambah dua minggu. Tapi mudah-mudahan prediksi saya salah,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement