Kamis 31 Dec 2020 20:40 WIB

Beredar Info Pangandaran Ditutup, Kadisparbud: Hoaks

Pangandaran tetap buka, tapi dengan ketentuan tertentu

Rep: Bayu Adji/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pantai Karang Nini di Resort Pemangkuan Hutan (RPH), Desa Emplak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (25/10/2020). Wisata Karang Nini menyuguhkan pemandangan keindahan hutan dan lautan serta tersedian juga area perkemahan.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Pantai Karang Nini di Resort Pemangkuan Hutan (RPH), Desa Emplak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (25/10/2020). Wisata Karang Nini menyuguhkan pemandangan keindahan hutan dan lautan serta tersedian juga area perkemahan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran melalui berbagai media sosial membantah informasi mengenai penutupan daerah itu. Pangandaran tetap terbuka untuk wisatawan berkunjung selama musim libur tahun baru. 

"Hoaks. Pangandaran berjalan lancar," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rachman, ketika dikonfirmasi Republika, Kamis (31/12) malam. 

Dalam keterangan resmi Pemkab Pangandaran, informasi yang menerangkan bahwa Pangandaran ditutup mulai 31 Desember 202 hingga 2 Januari 2021 adalah hoaks. Destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran tetap buka, tapi dengan ketentuan tertentu.

Pertama, pengunjung atau wisatawan wajib menerapkan protokol kesehatan. Setiap wisatawan harus tetap menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.

Kedua, wisatawan disarankan menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji cepat (rapid test) antigen atau PCR. Syarat kedua itu bukan merupakan kewajiban, hanya sekadar imbauan.

Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pangandaran, Undang Sohbarudin mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan petugas gabungan untuk melakukan pengamanan, baik kepada wisatawan dan penerapan protokol kesehatan. Ia mengingatkan, pemerintah melarang adanya perayaan saat malam pergantian tahun yang mengundang kerumunan.

"Kalau ada kerumunan, otomatis kita bubarkan. Kita sudah sosialisasikan itu," kata dia.

Ia mengimbau wisatawan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sementara untuk masyarakat diimbau tetap diam di rumah saat malam pergantian tahun. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement