Senin 04 Jan 2021 17:03 WIB

Kabupaten Cilacap Butuh 1,1 Juta Dosis Vaksin

Kebutuhan vaksin untuk Kabupaten Cilacap mencapai 1.145.309 dosis.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi vaksin. Hasil survei penerimaan vaksin Covid-19 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang didukung UNICEF dan WHO menunjukan bahwa mayoritas masyarakat siap divaksin Covid-19.
Foto: istimewa
Ilustrasi vaksin. Hasil survei penerimaan vaksin Covid-19 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang didukung UNICEF dan WHO menunjukan bahwa mayoritas masyarakat siap divaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP --  Kebutuhan Kabupaten Cilacap untuk mendapatkan vaksin Covid 19, tergolong cukup besar. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, sesuai dengan jumlah penduduknya, kebutuhan vaksin untuk Kabupaten Cilacap mencapai 1.145.309 dosis.

Mengingat jumlah vaksin yang terbatas, dia menyebutkan pemberian vaksin bagi warga masyarakat akan dilakukan secara bertahap. ''Sesuai ketentuan pemerintah, kelompok pertama yang akan mendapatkan vaksin adalah kelompok tenaga kesehatan,'' kata dia, Senin (4/1).

Baca Juga

Dia menyebutkan, jumlah tenaga kesehatan di Cilacap ada sebanyak 5.033 orang. ''Mereka inilah yang mendapat giliran pertama mendapatkan vaksin Covid 19,'' katanya.

Setelah itu, baru diikuti 42.106 petugas pelayanan publik atau ASN, 598.668 orang yang masuk kelompok masyarakat rentan, 282.664 untuk masyarakat umum, dan 216.838 masyarakat rentan lainnya. ''Rencananya, pemberian vaksin tahap I akan dilakukan awal tahun ini. Insya Allah pada bulan ini,'' katanya.

Meski demikian dia menyebutkan, pemberian vaksin pada masyarakat tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek. Antara lain, berdasarkan pertimbangan hasil kajian epidemiologi, ketersediaan vaksin Covid-19 dan sarana pendukung.

''Pelayanan imunisasi Covid 19 pada masyarakat ini, akan dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lain yang memberikan pelayanan imunisasi,'' katanya.

Pada bagian lain, dia menyebutkan, jumlah pasien Covid 19 di Cilacap hingga awal tahun 2021 ini, masih terus bertambah. Bahkan dia menyebutkan, pada Senin (4/1) ini, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 bertambah sebanyak 18 orang.

''Secara keseluruhan, jumlah kasus Covid 19 di Cilacap hingga saat ini tercatat ada sebanyak 3.833 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 692 pasien masih berstatus positif Covid 19,  3.025 pasien sudah sembuh dan 116 pasien meninggal dunia.

Sementara terkait dengan penempatan pasien Covid 19 berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala) di Hotel @HOM Cilacap, diputuskan untuk diperpanjang hingga akhir Januari 2021. ''Semula, penempatan pasien OTG di hotel ini direncanakan berakhir akhir Desember 2020. Namun mengingat jumlah pasien masih cukup banyak, diperpanjang hingga akhir Januari 2021,'' kata Staf SDM dan Humas PMI Cilacap, R Endro Teguh Kusumo.

Dia menyatakan, jumlah pasien OTG yang menjalani karantina di Hotel @HOM hingga Ahad (3/1) malam, tercatat sebanyak 90 orang. Pasien yang masuk karantina pada Ahad (3/1), ada sebanyak 10 orang.

''Semoga ke depannya, tidak ada peningkatan jumlah pasien lagi,''kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement