REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Ethiopia memiliki sebuah masjid kuno yang menjadi ikon di wilayah Tigray di utara negara itu. Masjid yang terletak di Kilte Awulaelo Woreda atau distrik itu, menampung makam sahabat Nabi Muhammad yang datang ke Ethiopia untuk melarikan diri dari penganiayaan di tangan para penyembah berhala di Arab Saudi selama abad ke-7.
Masjid Al Nejashi, namanya, dianggap banyak orang sebagai tempat ibadah Islam paling suci kedua dan dijuluki oleh Muslim Ethiopia sebagai 'Makkah kedua'. Bangunan masjid ini rusak sebagian karena dihantam senjata berat di berbagai titik, termasuk bagian menaranya selama operasi militer pada November tahun lalu oleh Pemerintah Ethiopia melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) yang dilarang.
Dilansir di Anadolu Agency, Selasa (5/1), pada 4 November tahun lalu, Ethiopia meluncurkan apa yang digambarkannya sebagai operasi penegakan hukum terhadap TPLF. Saat itu, pasukan TPLF menyerbu Komando Utara Pasukan Pertahanan Ethiopia, menjarah perangkat keras militer dan membunuh tentara pada 3 November dini hari.
Pada 28 November 2020, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengumumkan operasi militer berakhir setelah jatuhnya ibu kota regional, Mekele, kepada tentara Ethiopia. Tigray sekarang dikelola pemerintahan sementara.
Sebelumnya, tidak hanya menargetkan bangunan publik, pasukan TPLF menembakkan roket yang menargetkan banyak institusi ekonomi dan publik serta fasilitas infrastruktur, termasuk bandara di kota tepi danau Bahir Dar dan kota bersejarah Gonder.