Rabu 06 Jan 2021 08:37 WIB

Saran Ahli Bila Ingin Berhenti Minum Kopi

Kopi menjadi buruk apabila diminum melebihi batas yang ditentukan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nora Azizah
Kopi menjadi buruk apabila diminum melebihi batas yang ditentukan (Foto: ilustrasi kopi)
Foto: Pxhere
Kopi menjadi buruk apabila diminum melebihi batas yang ditentukan (Foto: ilustrasi kopi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Menjadi peminum kopi yang bertanggung jawab memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari peningkatan tingkat energi hingga peningkatan kinerja atletik. Bahkan, bisa kurangi risiko beberapa penyakit yang lebih rendah.

Tetapi jika Anda secara rutin minum kopi secara berlebihan, misalnya secara teratur mengonsumsi lebih dari empat cangkir atau 400 mg kafein per hari, menurut Mayo Clinic, hal ini bisa jadi hal buruk. Ahli menyarankan untuk berhenti minum kopi apabila sudah demikian. Namun, bagaimana caranya untuk berhenti minum kopi?

Baca Juga

Pakar kesehatan terkemuka mengatakan, satu-satunya cara terburuk untuk menghentikan kebiasaan minum kopi dari hidup Anda adalah dengan melakukannya dengan segera. Dengan kata lain, siap tanpa ngopi seharian.

"Jangan membuat kesalahan dengan berhenti total, Anda kemungkinan besar akan kembali minum kopi atau soda atau minum obat sakit kepala dengan kafein di dalamnya untuk menghilangkan gejala tersebut. Ini memulai siklus ketergantungan dari awal lagi," tulis keterangan para Ahli di Klinik Cleveland dilansir dari eat this pada Rabu (6/1).

Jangan berpikir bahwa penghentian kafein itu mudah. Menurut laporan dalam Journal of Caffeine Research, banyak orang terus mengonsumsi kafein hanya untuk menghindari gejala, seperti sakit kepala, kekurangan energi, mual, mudah tersinggung, dan lebih sulit berkonsentrasi.

"Berhenti secara total adalah salah satu alasan paling umum mengapa orang melanjutkan kebiasaan kafein mereka," lapor Klinik Cleveland.

Semakin banyak jumlah kopi yang dikonsumsi setiap hari, maka semakin mudah mengalami gejala-gejala tersebut. Biasanya, gejala akan muncul dalam waktu sekitar 12 hingga 24 jam setelah secangkir kopi terakhir Anda.

Menurut Klinik Cleveland, gejala-gejala tersebut dapat berlangsung selama dua hingga sembilan hari. Jika Anda ingin berhenti ngopi, Klinik Cleveland menyarankan untuk memperlambat konsumsi sedikit demi sedikit setiap hari sampai mencapai nol.

"Untuk berhasil mengurangi asupan kafein Anda, secara bertahap kurangi jumlah kopi, teh, soda, dan minuman energi yang Anda miliki setiap hari. Jika Anda seorang peminum kopi, secara bertahap beralih dari kopi biasa ke kopi tanpa kafein," jelas para ahli.

Klinik Cleveland mengusulkan mengubah pola konsumsi antara kopi tanpa kafein dan reguler. Lalu perlahan-lahan ubah ke lebih banyak kopi tanpa kafein dan kurangi kopi biasa. Mengurangi konsumsi kafein secara bertahap selama dua hingga tiga pekan akan membantu mengubah kebiasaan tanpa menyebabkan gejala penarikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement