Jumat 22 Mar 2024 05:25 WIB

Tiba-Tiba ‘Putus’ Minum Kopi Saat Puasa, Ini Pengaruhnya pada Tubuh

Para peminum kopi disarankan bertahap mengurangi konsumsi kafein saat puasa.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Kopi (ilustrasi). Ketika tiba-tiba berhenti meminum kopi saat berpuasa, bisa berpengaruh pada tubuh para pencinta kopi.
Foto: Pixabay
Kopi (ilustrasi). Ketika tiba-tiba berhenti meminum kopi saat berpuasa, bisa berpengaruh pada tubuh para pencinta kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meneguk minuman kafein seperti kopi agaknya sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Ketika tiba-tiba berhenti meminum kopi saat berpuasa, bisa berpengaruh pada tubuh para pencinta kopi.

Ahli menyarankan bagi para peminum kopi untuk secara bertahap mengurangi konsumsi kafein. Tujuannya untuk mengurangi potensi dampak buruk penghentian kafein saat puasa.

Baca Juga

Ahli jantung intervensi utama di Fakeeh University Hospital, Dubai Silicon Oasis, Syed Sakib Nazir menyoroti pentingnya mengatasi ketergantungan kafein sebelum Ramadhan. Dia menekankan, menyetop asupan kafein selama puasa dapat menyebabkan gejala penarikan diri termasuk kecemasan, sakit kepala, penurunan konsentrasi, dan kantuk.

Ketergantungan ringan pada kafein dapat berkembang dengan konsumsi rutin 2-4 cangkir kopi seduh atau setara dengan kurang lebih 350 miligram. "Namun, ketergantungan yang signifikan muncul ketika konsumsi melebihi 700 milihram,” ujar dr Nazir, seperti dilansir dari Khaleej Times, Kamis (21/3/2024).

Untuk mengatasi gejala putus kafein selama Ramadhan, individu disarankan secara bertahap mengurangi asupan minuman berkafein. Orang disarankan mengonsumsi minuman alternatif seperti kopi tanpa kafein dan teh herbal. Meningkatkan konsumsi air dan minuman non kafein, serta olahraga teratur dengan makanan sehat dan tidur yang cukup, dapat membantu melawan efek putus kafein selama puasa.

Jika tetap ingin meminum kopi saat Ramadhan, bisa membatasi dua cangkir saja. Cobalah minum setidaknya dua jam setelah berbuka puasa dan dua jam sebelum sahur.

Spesialis endokrinologi di Canadian Specialist Hospital Dubai, Sarah Alam, menggarisbawahi pentingnya membatasi konsumsi kopi, teh, dan minuman berkarbonasi selama Ramadhan. Dia memperingatkan terhadap efek diuretik dari kafein, yang dapat memperburuk dehidrasi. Ia menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang menghidrasi seperti buah-buahan dan sayuran.

“Tetap terhidrasi selama berpuasa sangatlah penting, dan individu harus memprioritaskan minum air antara berbuka puasa dan sahur,” ujar dr Alam.

 

Individu dengan diabetes...lanjutkan membaca>> 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement