REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatra Barat mengatakan, sebagian besar dokter di Sumbar siap menerima vaksin. Ia menyebut, sekitar 80 persen dari ribuan dokter di Sumbar tidak lagi khawatir dengan vaksinisasi yang diadakan pemerintah pusat.
“Pihak yang berhak mengecek kelayakan itu adalah BPOM. Maka kami sedang menunggu hasil dari BPOM, namun secara umum kami mendukung langkah pemerintah ini," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumbar, Pom Harry Satria, Rabu (6/1).
IDI Sumbar, menurut Harry, mendukung pelaksanaan vaksinasi yang merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan kasus positif covid-19. Pihaknya juga menunggu keputusan apakah semua persyaratan kelayakan vaksin Sinovac tersebut.
Sementara, untuk kesiapan tenaga kesehatan (nakes) di Provinsi Sumbar terkait vaksinasi, Harry menjelaskan, Nakes sepenuhnya sudah siap untuk menjalani vaksinasi karena solusi penyelesaian masalah pandemi ini ada dua yakni pengobatan dan vaksinasi itu.
"Dua hal ini masih belum didapatkan sepenuhnya, dan alhamdulilah sekarang vaksin Sinovac itu sudah tiba di Sumbar,” ujar Harry.
IDI Sumbar saat ini menunggu informasi lanjutan dari Dinkes Provinsi Sumbar yang mengelola program vaksinasi di Provinsi Sumbar. Harry menambahkan, dokter-dokter yang tergabungbke dalam IDI sudah masuk dalam data 18 ribu lebih Nakes yang akan divaksinasi berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Dinkes Sumbar.
Dokter-dokter yang diberikan vaksin diutamakan dokter yang berusia di bawah 59 tahun. Mereka adalah dokter yang beraktifitas memberikan pelayanan kepada pasien covid-19.
Untuk mendukung program vaksinasi ini, menurut Harry perlu komunikasi yang lebih bagus kepada masyarakat yang menjadi penerima vaksin pada tahap berikutnya. Salah cara yaitu melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, adat dan agama di Sumbar.
"Tokoh masyarakat bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat karena di daerah ini, peran tokoh ini masih kuat dan diikuti oleh masyarakat," kata Harry menambahkan.