Kamis 07 Jan 2021 23:35 WIB

Kasus Covid-19 Tersebar di 256 Desa-Kelurahan di Temanggung

Tinggal 33 desa/kelurahan di Temanggung yang masih bersih dari paparan Covid-19.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Kasus Covid-19 di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah menyebar di 256 desa/kelurahan dari total 289 desa/kelurahan di wilayah ini, kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Khabib Mualim.

"Tinggal menyisakan 33 desa/kelurahan yang masyarakatnya masih bersih dari paparan Covid-19," kata Khabib di Temanggung, Kamis (7/1).

Ia menyampaikan Kabupaten Temanggung hingga kini masih berada di zona oranye dengan skor zonasi di angka 2,013 dengan risiko penyebaran virus corona kategori sedang.

Berdasar pada perkembangan Covid-19 yang ada, Kabupaten Temanggung hingga kini belum bisa kembali ke zona kuning dengan risiko penularan ringan, bahkan beberapa waktu lalu sempat masuk zona merah.

Khabib menjelaskan dari perhitungan matematis, angka positif rate Covid-19 Temanggung berada di angka 13,9 persen, artinya setiap pengujian 100 sampel swab ditemukan 13 orang terkonfirmasi positif Covid-19 atau masih tergolong tinggi.

"Oleh karena itu kami selalu minta kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, meskipun vaksin saat ini sudah ada dan segera disuntikkan," katanya.

Ia menuturkan pihaknya tetap menyiagakan ruang isolasi di 4 rumah sakit dengan kapasitas 102 tempat tidur.

Selain itu, juga disediakan dua gedung isolasi mandiri yakni Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) dan Gedung Pemuda dengan total kapasitas 105 orang.

Ia menyebutkan hingga kini Pemkab Temanggung sudah melakukan tes usap kepada 20.634 orang. Sementara kasus yang aktif sebanyak 187 kasus dengan rincian 50 orang dirawat di rumah sakit, sisanya isolasi mandiri.

"Secara akumulatif kasus Covid-19 di Kabupaten Temanggung mencapai 2.977 orang, sebanyak 128 orang di antaranya meninggal. Angka kematian, puncaknya di pekan ke-51 yang merupakan gelombang lonjakan kasus kedua, gelombang pertamanya setelah Lebaran," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement