Jumat 08 Jan 2021 10:22 WIB

Delegasi Korsel ke Iran untuk Negosiasi Pembebasan Tanker

Delegasi Korsel ke Iran untuk membebaskan kapal tanker Hankuk Chemi

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Kapal tanker Korsel Hankuk Chemi dikawal kapal milik Garda Revolusi Iran, Senin (4/1).
Foto: EPA
Kapal tanker Korsel Hankuk Chemi dikawal kapal milik Garda Revolusi Iran, Senin (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Delegasi pemerintah Korea Selatan (Korsel) datang ke Iran untuk menegosiasikan pembebasan kapal tanker yang disita pihak berwenang Iran pekan ini. Delegasi itu dipimpin Direktur Jenderal Hubungan Timur Tengah dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Koh Kyung-sok.

Kamis (8/1) kantor berita Yonhap melaporkan Kemlu mengatakan Koh tiba di Iran melalui Qatar. Pada Senin (4/1) lalu Garda Revolusi Iran menyita kapal tanker Hankuk Chemi yang membawa 20 awak kapal. Kapal yang kini berada di pelabuhan Bandar Abbas itu diduga mencemari perairan Iran.

Baca Juga

"Saya berencana bertemu dengan mitra di Kementerian Luar Negeri Iran, dan bertemu dengan yang lainnya melalui berbagai jalur jika hal itu membantu mengatasi penyitaan kapal," kata Koh pada wartawan di Bandara Internasional Incheon.

Iran mengeklaim penyitaan dilakukan karena 'masalah teknis' dan permasalahan akan diselesaikan melalui jalur peradilan. Operator kapal membantah tuduhan pencemaran lingkungan.

Wakil Menteri Luar Negeri Choi Jong-kun diperkirakan juga akan berkunjung ke Iran pekan depan. Ia akan membahas masalah penyitaan dan isu-isu bilateral lainnya.

Rabu (7/1) lalu Kedutaan Besar Korsel di Iran mengatakan mereka mengirim tiga orang staf untuk bertemu salah seorang awak kapal yang ditahan. Kemlu Korsel mengatakan staf Kedutaan menemukan 20 orang awak kapal itu dalam kondisi aman dan sehat.  

"Usai staf mewawancarai pelaut, Duta Besar Korsel untuk Iran Ryu Jeong-Hyu melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan pelaut itu dan menegaskan kembali para awak kapal dalam keadaan aman," kata Juru Bicara Kemlu Choi Young-sam.

Choi juga mengutip pernyataan salah satu pelaut yang mengatakan tidak memiliki masalah tertentu dengan perilaku pihak berwenang Iran saat penyitaan berlangsung. "Pemerintah berencana menggunakan berbagai cara untuk membebaskan MT Hankuk Chemi yang disita," kata Choi.

Penyitaan ini terjadi saat hubungan Seoul dan Teheran menegang mengenai pembekuan aset Iran di Korsel yang dilakukan berdasarkan sanksi Amerika Serikat (AS). Ketegangan antara AS dan Iran dimulai saat Donald Trump menarik Negeri Paman Sam dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2018 lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement