Senin 11 Jan 2021 11:43 WIB

Pascalongsoran Tanah, Jalur Puncak Bisa Dilalui Lagi

Longsor tidak dipicu hujan, tapi kemungkinan oleh sumbatan aliran air dari mata air.

Petugas mengevakuasi tanah longsor di pinggir jalan utama Puncak, Gunung Mas, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/1). Longsor yang terjadi pada pukul 00.30 WIB tersebut disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan mengakibatkan penutupan sementara jalur Puncak untuk evakuasi material longsor yang menutupi jalan.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petugas mengevakuasi tanah longsor di pinggir jalan utama Puncak, Gunung Mas, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/1). Longsor yang terjadi pada pukul 00.30 WIB tersebut disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan mengakibatkan penutupan sementara jalur Puncak untuk evakuasi material longsor yang menutupi jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Longsoran tanah yang terjadi pada Ahad (10/1) malam menutup sebagian jalan di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah dibersihkan. Sekarang, kendaraan sudah bisa melintasi jalan tersebut.

"Tadi malam sekitar jam 22.30 WIB terjadi longsor di Jalur Puncak. Setelah dibersihkan, sekarang mulai bisa dilalui kendaraan roda empat," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo di Bogor, Senin (11/1).

Baca Juga

Pada Ahad malam (10/1), longsoran tanah menutupi sekitar 20 meter bagian jalan Jalur Puncak di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, sehingga kendaraan tidak bisa melintas.

Aparat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kemudian membersihkan bagian jalan itu dari longsoran tanah menggunakan alat berat.

Saat ini satu jalur jalan sudah bisa dilalui kendaraan. Sistem buka tutup diterapkan agar kendaraan yang hendak naik dan turun bisa bergantian menggunakan jalan.

"Sekarang sudah bisa di lalui kendaraan roda empat, satu jalur buka tutup. Diperkirakan segera sudah dua jalur bisa dibuka. Sekarang buka tutup, bergantian," kata Budi.

Ia mengemukakan, longsor di bagian Jalur Puncak tidak dipicu oleh hujan, tapi kemungkinan dipicu oleh sumbatan aliran air dari mata air. "Terdapat aliran air dan mata air tempat warga biasa ambil air. Patut diduga aliran air tersumbat sehingga meluap," ucap dia.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement