Senin 11 Jan 2021 23:11 WIB

Penggunaan Bed Isolasi Covid-19 DIY di Atas 90 Persen

Hal ini dikarenakan tambahan kasus baru positif Covid-19 yang terus naik.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setjaningastuti.
Foto: Neni Ridarineni.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setjaningastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketersediaan tempat tidur (bed) penanganan Covid-19 di 27 rumah sakit rujukan DIY terus berkurang. Hal ini dikarenakan tambahan kasus baru positif Covid-19 yang terus mengalami kenaikan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, penggunaan bed untuk penanganan kasus non critical atau bed di ruang isolasi sudah lebih dari 90 persen. Bed non critical yang disediakan untuk penanganan Covid-19 di DIY mencapai 642 bed dari total 4.475 bed yang ada di rumah sakit rujukan.

Baca Juga

"Di 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 memang ada 4.475 bed dan dedikasikan untuk Covid-19 sebanyak 642 bed atau sekitar 14,3 persen," kata Pembayun kepada wartawan dalam wawancara yang digelar melalui Zoom, Senin (11/1).

Sedangkan, untuk penggunan bed critical atau ICU yaitu 67 persen. Bed untuk penanganan kasus critical ini disediakan sebanyak 76 bed dari total 520 bed yang ada di 27 rumah sakit rujukan Covid-19. "Jadi, (bed critical) baru 14,6 persen (dari total bed yang didedikasikan untuk penanganan Covid-19)," ujarnya.

Walaupun pengunaan bed penanganan Covid-19 di DIY sendiri sudah kritis, terutama untuk non critical, penambahan bed terus dilakukan. Pembayun menyebut, pihaknya mendorong rumah sakit rujukan untuk menambah bed tergantung dengan SDM yang dimiliki oleh rumah sakit tersebut.

Penambahan bed terutama dilakukan di RSA UGM, RSUP Dr. Sardjito dan RSPAU dr.S. Hardjolukito. Ketiga rumah sakit rujukan ini memiliki fasilitas dan ruangan lebih yang digunakan untuk penanganan Covid-19.

"Kami prihatin dengan kondisi ini, tapi bukannya teman-teman dr 27 rumah sakit rujukan ini tidak berupaya menambah bed-nya," jelas Pembayun.

Namun demikian, pihaknya juga mendorong pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat. Hal paling penting dilakukan yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sebab, katanya, penambahan bed isolasi tidak akan pernah cukup jika tidak dilakukan pencegahan dari hulu. Bahkan, tenaga kesehatan akan kewalahan jika kenaikan kasus secara signifikan terus terjadi di DIY. "Tolong dibantu di hulunya ini," katanya.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement