Rabu 13 Jan 2021 14:26 WIB

Sudah 17 Korban Longsor Sumedang Dievakuasi

Tim SAR hingga hari ini sudah mengevakuasi 17 korban longsor Cimanggung, Sumedang.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Tim penyelamat terlihat mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Cihanjuang, longsor terjadi akibat curah hujan yang deras dan kondisi tanah yang tidak stabil, sedikitnya data terakhir menyebabkan 18 orang luka-luka, 12 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya masih hilang.
Foto: Algi Febri Sugita / SOPA Images/Sipa
Tim penyelamat terlihat mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Cihanjuang, longsor terjadi akibat curah hujan yang deras dan kondisi tanah yang tidak stabil, sedikitnya data terakhir menyebabkan 18 orang luka-luka, 12 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya masih hilang.

REPUBLIKA.CO.ID,SUMEDANG -- Tim SAR kembali mengevakuasi satu jenazah korban tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Rabu (13/1). Dengan temuan terbaru ini, total jenazah dievakuasi sudah mencapai 17 orang.

Satu korban yang ditemukan hari ini bernama Ahmad Yani (32 tahun). Tim SAR gabungan mengevakuasinya sekitar pukul 09.00 WIB. "Satu korban ditemukan berjenis kelamin laki laki,’’ kata Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah.

Dikatakan Deden, saat ditemukan, posisi jenazah korban berada di belakang masjid. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke Puskesmas Cimanggung untuk diidentifikasi.

Setelah teridentifikasi, kata dia, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga. "Jenazah korban kemudian kita serahkan ke pihak keluarga,’’ ujar dia.  

Saat ini, kata Deden, pencarian masih terus dilakukan tim SAR gabungan berkekuatan sekitar 600 personel. Ia berharap proses pencarian ini didukung cuaca cerah. ’’Masih kita lakukan pencarian korban. Mudah mudahan cuaca mendukung proses pencarian,’’ imbuh dia.

Klik halaman berikutnya untuk nama 17 korban longsor Cimanggung yang sudah dievakuasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement