Rabu 13 Jan 2021 14:38 WIB

Konsumsi BBM di Jatimbalinus Menurun Saat Libur Nataru

Konsumsi BBM gasoline pada masa Nataru mengalami penurunan 5 persen

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Pertamina
Foto: Republika/Prayogi
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Executive General Manager Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, C.D. Sasongko mengungkapkan, konsumsi energi khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah setempat mengalami penurunan selama periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Secara keseluruhan, konsumsi produk BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) pada masa Nataru mengalami penurunan sebesar 5 persen.

"Rata-rata konsumsi harian pada masa normal (Januari-November 2020) sebanyak 16.900 Kilo Liter (KL) per hari turun menjadi 16.100 KL per hari," ujar Sasongko di Surabaya, Kamis (13/1).

Baca Juga

Jika dibandingkan masa Nataru tahun sebelumnya, konsumsi BBM jenis Gasoline di Jatim Balinus turun lebih drastis lagi, yakni mencapau 15 persen. Begitupun produk BBM jenis Gasoil (BioSolar, Dexlite dan Pertamina Dex) yang konsumsinya mengalami penurunan 11 persen. Yakni dari rata-rata konsumsi harian normal 7.500 KL per hari menjadi 6.600 KL per hari.

"Jika dibandingkan dengan data periode yang sama tahun lalu rerata konsumsi harian ini turun sebesar 17 persen," ujar Sasongko.

Sasongko menyatakan, penurunan ini menunjukkan, sebagian besar masyarakat memilih untuk mematuhi protokol kesehatan dan melakukan tindakan preventif pencegahan penyebaran Covid-19.  Yaitu dengan tidak melakukan perjalanan mudik atau berpergian untuk rekreasi selama libur natal 2020 dan tahun baru 2021.

Sasongko melanjutkan, untuk konsumsi bahan bakar pesawat udara, Avtur mengalami peningkatan sebesar 13 persen dibanding rata-rata harian normal. Yaitu dari 910 KL per hari menjadi 1.030 KL per hari. Demikian halnya dengan Liquified Petroleum Gas (LPG) di wilayah Jatimbalinus, rerata konsumsi harian LPG bertambah sebesar 8 persen. Yaitu dari rerata harian normal sebanyak 5.300 Metrik Ton (MT) per hari, menjadi 5.700 MT per harinya.

"Meskipun penyaluran tercatat naik, namun stok Avtur dan LPG  Pertamina hingga saat ini mencukupi dan tersedia bagi masyarakat," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement