REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Para penikmat sepakbola pernah membayangkan Cristiano Ronaldo berduet dengan Lionel Messi di Barcelona? Entahlah.
Mustahil mengetahui apa yang ada di isi kepala setiap orang. Namun, nyaris dua dekade lalu, skenario di atas hampir menjadi kenyataan. Mantan Presiden Barca, Joan Laporta bersaksi mengenai kabar unik ini. Bagaimana kisah lengkapnya?
Pada 2003 silam, Laporta baru saja terpilih menjadi orang nomor satu di Blaugrana. Tentunya, ada gebrakan yang harus dibuatnya.
Sasarannya untuk penguatan skuat. Timnya mencari amunisi kelas dunia. Ada dua nama masuk radar Barcelona kala itu. Pertama Rafa Marquez. Berikutnya Ronaldino.
Saat bernegosiasi untuk mendatangkan Marquez, Barca diberi pilihan lebih. Perwakilan legenda hidup Meksiko itu menyarankan Blaugrana agar juga merekrut CR7.
"Salah satu agennya mengatakan, ada pemain lain yang akan kami jual. Pemain itu dilepas ke Manchester United seharga 19 juta euro. Tetapi mereka mau menjual ke kami, 17 juta euro," tutur Laporta, dikutip dari Marca, Rabu (13/1).
Bagaimana tanggapan manajemen Raksasa Katalan? Laporta menegaskan, kubunya tak terpengaruh tawaran tersebut.
Sebab mereka lebih fokus berinvestasi mendatangkan Ronaldinho dari Paris Saint Germain. Demi mendapatkan bintang asal Brasil ini, Barcelona mengeluarkan dana 30 juta euro. Jumlah yang sangat besar saat itu. Jauh sebelum harga pesepakbola dunia, melambung tinggi.
"Cristiano bermain lebih melebar. Kami menolaknya. Saya tidak menyesalinya," ujar Laporta.
Apa yang terjadi setelahnya, seperti sebuah solusi terbaik. Ronaldinho melegenda bersama Barca. Ia juga berperan penting meloloskan Lionel Messi ke tim utama. Sejak 2004, ada Messi di level senior Raksasa Katalan.
Sementara di sisi lain, Ronaldo juga mengukir kisah luar biasa. Ia menjadi andalan United, Real Madrid, dan kini Juventus. Belakangan, Laporta berpotensi kembali menjadi orang nomor satu di Barcelona. Ia salah satu kandidat calon Presiden klub tersebut. Pemilihan berlangsung pada akhir Januari 2021.