Kamis 14 Jan 2021 18:17 WIB

Hanya 4.578 SDMK Yogyakarta Penuhi Syarat Vaksinasi Covid-19

Seluruh tenaga kesehatan yang memenuhi syarat akan divaksin pada 22 Januari 2021

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Influence dr. Tirta mengikuti vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Ngemplak II di Sleman, Yogyakarta, Kamis (14/1). DIY memulai vaksinasi Covid-19 secara serentak tahap pertama. Dan kali ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Influence dr. Tirta mengikuti vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Ngemplak II di Sleman, Yogyakarta, Kamis (14/1). DIY memulai vaksinasi Covid-19 secara serentak tahap pertama. Dan kali ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 kepada sumber daya manusia kesehatan (SDMK) mulai 22 Januari 2021 nanti. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya sudah menerima vaksin Sinovac sejumlah 9.810 dosis.

Heroe menjelaskan, total sekitar 9.800 SDMK di Kota Yogyakarta. Namun, hanya 4.578 SDMK dari total SDMK yang memenuhi syarat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. "Kami akan lakukan vaksinasi kepada seluruh tenaga kesehatan yang memenuhi syarat pada 22 Januari 2021. Kalau mereka memenuhi syarat divaksin semua," kata Heroe yang juga Ketua Satgas Harian Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut, Kamis (14/1).

Fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) yang sudah ditunjuk untuk melaksanakan vaksinasi di Kota Yogyakarta sebanyak 31 faskes. 31 faskes ini terdiri dari 18 puskesmas, tujuh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, empat rumah sakit swasta non rujukan penanganan Covid-19 dan dua klinik kesehatan.

"Diantaranya (untuk RS rujukan) RSUD Jogja, RS Pratama, Panti Rapih, Bethesda, PKU Muhammadiyah, Siloam. Non rujukan ada RS Bethesda Lempuyangwangi, Happyland, Ludira Husada, Hidayatullah, Klinik Biddokkes dan Polres," ujarnya.

Vaksinator yang sudah dilatih untuk melaksanakan vaksinasi di Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 46 vaksinator. Puluhan vaksinator ini akan melakukan vaksinasi di tahap pertama, yang mana terdiri dari dokter dan bidan.

"Tiap faskes dilatih dua tenaga kesehatan untuk menjadi vaksinator. Di tahap pertama ada 46 vaksinator dan di tahap dua ada 27 vaksinator. Jadi totalnya ada 73 vaksinator untuk melakukan vaksinasi di Kota Yogyakarta," jelasnya.

Walaupun vaksinasi kepada SDMK dilakukan pada 22 Januari nanti, namun vaksinasi perdana akan dilakukan pada 15 Januari. Vaksinasi perdana ini menyasar pejabat Pemkot Yogyakarta di Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), organisasi profesi tenaga kesehatan dan tokoh agama.

Heroe menuturkan, ada 24 nama yang diajukan untuk vaksinasi perdana ini. Namun, 24 orang ini masih harus diseleksi dan dilakukan skrining terkait persyaratan vaksinasi."Kami sedang skrining siapa-siapa saja yang memenuhi syarat. Beberapa ada yang sudah dan ada yang belum. Hal yang jadi perhatian tentang komorbid (penyakit penyerta), selama tidak ada komorbid masih bisa (divaksin)," katanya.

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY sudah terlebih dahulu melaksanakan vaksinasi Covid-19 perdana di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (14/1) ini. Ada 15 orang yang divaksin mulai dari pejabat pemerintahan, perwakilan institusi kesehatan, kepolisian, TNI hingga tokoh agama di DIY.

Vaksinasi Covid-19 perdana di DIY ini dilakukan dalam rangka memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa vaksinasi merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan penyebaran Covid-19 yang terus meluas di DIY. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, dalam vaksinasi perdana ini awalnya akan dihadiri oleh 16 orang.

Namun, perwakilan dari DPRD DIY tidak dapat mengikuti vaksinasi perdana tersebut. "Perdana ini (awalnya terdaftar) 16 orang, yang hadir 15 orang. Satu yang kami sayang beliau tidak bisa hadir dari DPRD DIY. Beliau berhalangan, tapi kita sudah undang nanti di tahap selanjutnya," kata Pembayun di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (14/1).

Setelah vaksinasi perdana hari ini, 15 orang tersebut nantinya akan dilanjutkan penyuntikan vaksin kedua. Penyuntikan kedua akan dilanjutkan 14 hari setelah penyuntikan pertama."14 hari lagi penyuntikan, kita upayakan juga supaya bersama-sama seperti ini. Tapi kalau misalnya ternyata tidak bisa bersama, maka tetap kami pantau 15 orang ini terus, sampai nanti di penyuntikan kedua," ujarnya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement