REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Antrean permintaan donor darah plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 di Solo mencapai 60. Padahal penyintas Covid-19 yang sukarela mendonorkan darah plasma konvalesen masih sedikit. Karenanya, PMI Kota Solo gencar mengkampanyekan agar penyintas Covid-19 mau mendonorkan darah plasma konvalesen.
Kepala Markas PMI Kota Solo, Agus Setyo Utomo, menyatakan, PMI Solo selalu mengadakan kampanye untuk plasma konvalesen supaya para penyintas Covid-19 itu mau mendonorkan darahnya melalui donor darah plasma konvalesen. Sebab, hal itu sangat bermanfaat sekali untuk para pasien Covid-19 yang sedang dirawat di rumah sakit.
"Di Solo itu masyarakatnya belum pada sadar bagi penyintasnya sehingga antara kebutuhan dari rumah sakit dengan pendonornya jauh sekali. Data kami antreannya sampai 60 orang, kami bingung siapa yang akan mendonorkan darah. Kami mencari data sampai mengerahkan relawan-relawan di kelurahan tapi data itu sampai saat ini belum maksimal," papar Agus di sela-sela kegiatan kampanye donor darah plasma konvalesen di depan markas PMI Solo, Jumat (15/1).
Sehingga, melalui kegiatan kampanye tersebut diharapkan masyarakat penyintas Covid-19 mau mendonorkan darah plasma konvalesen di PMI Solo. Agus mengaku tidak mengetahui alasan para penyintas enggan melakukan donor darah plasma konvalesen. "Mungkin takut kalau terpublikasi. Padahal ini satu-satunya terapi untuk pasien Covid-19 itu adalah plasma konvalesen," tandasnya.
Sementara itu, salah satu dokter di PMI Solo, Ahmad Reza, mengatakan salah satu kendala donor darah plasma konvalesen yakni para penyintas belum terbuka, masih ada yang menutup diri dan sebagainya.
Namun, ada juga penyintas yang berniat donor tapi IgM nya masih ada. Sebelum diambil darah plasma konvalesen, pendonor dipastikan sampel darahnya, dicek titer Covid apakah masih ada IgG dan IgM atau tidak.
"Jadi ada beberapa masih sisa-sisa infeksi dahulu masih positif ya mungkin kami tunda dulu sepekan atau dua pekan. Ada juga yang titernya masuk tapi sampelnya keruh nah itu jd krn mgkn profilikasi pendonor naik mungkin pola makan perlu diperbaiki," jelas Ahmad Reza.
Selain itu, calon pendonor juga dicek darah rutin, penyakit infeksi menular lewat darah seperti HIV maupun sipilis. Jika dinyatakan memenuhi syarat, maka busa mendonorkan darah plasma konvalesen. PMI Solo menyatakan siap melayani 24 jam bagi penyintas Covid-19 yang ingin donor darah plasma konvalesen.
"Sampai saat ini yang sudah donor itu 100-an orang lebih. Tapi antara permintaan dan yang donor sukarela masih jauh. Harapannya ketika kami bisa mencukupi stok darah plasma semua golongan, orang itu tidak bingung harus cari plasma dimana, harus upload di media sosial atau mencari ke luar kota. Cukup hubungi PMI terdekat, salah satunya PMI Solo bisa langsung terpenuhi," katanya.