Sabtu 16 Jan 2021 09:16 WIB

Whatsapp Akhirnya Tunda Pembaruan Kebijakan Privasi

Whatsapp menunda peluncuran kebijakan baru hingga Mei karena menuai protes global.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Whatsapp
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Whatsapp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform perpesanan milik Facebook, Whatsapp, menunda pembaruan yang bertujuan meningkatkan transaksi bisnis di platform tersebut. Penundaan dilakukan setelah meningkatnya kekhawatiran dari pengguna atas kebijakan privasi.

Pengguna Whatsapp menerima pemberitahuan awal bulan ini bahwa platform tersebut sedang mempersiapkan kebijakan dan ketentuan privasi baru. Pembaruan itu berarti pengguna dapat membagikan beberapa data dengan aplikasi Facebook.

Baca Juga

Hal itu memicu protes global dan membuat pengguna bermigrasi ke aplikasi perpesanan saingan, termasuk Telegram dan Signal. Whatsapp, menurut laporan Reuters, Jumat (15/1), mengatakan akan menunda peluncuran kebijakan baru hingga Mei, yang rencananya dirilis Februari.

“Kami telah mendengar dari begitu banyak orang kebingungan seputar pembaruan terbaru kami,” tulis pernyataan resmi WhatsApp dikutip dari The Verge, Jumat (15/1).

WhatsApp menegaskan banyak informasi yang salah yang menyebabkan kekhawatiran. Untuk itu, WhatsApp juga akan mengupayakan agar semua pengguna dapat memahami apa yang akan dilakukan dalam pembaruan kebijakan privasi tersebut.

Pembaruan tersebut difokuskan pada kemungkinan pengguna untuk mengirim pesan dengan fitur bisnis, dan pembaruan tersebut tidak memengaruhi percakapan pribadi, yang akan terus dilindungi enkripsi ujung ke ujung atau end-to-end encryption

"Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," kata Whatsapp.

"Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan fitur bisnis di Whatsapp saat ini, kami pikir lebih banyak orang akan memilih untuk melakukannya di masa depan dan penting orang-orang mengetahui layanan ini," Whatsapp menambahkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement