REPUBLIKA.CO.ID, MAJENE -- Laznas BMH bersama SAR Hidayatullah telah tiba di satu titik musibah yang menjadi pusat gempa bumi Majene, tepatnnya di Dusun Malatewa, Desa Mekkata Selatan, Kecamatan Malunda, Majene, Sulawesi Barat.
"Alhamdulillah hari ini, Ahad (17/1), Tim BMH dan SAR Hidayatullah telah mendirikan posko bencana bersama ITS Peduli Bencana. Selain itu jug, kami juga mendirikan dapur umum untuk warga di Dusun Malatewa ini," terang Koordinator Lapangan BMH Peduli Bencana, Syamsuddin melalui rilis, Ahad (17/1).
Ia menyebutkan, sebanyak 42 KK (kepala keluarga) bersama anak-anak dan remaja hari ini telah mendapatkan bantuan susu formula, minyak kayu putih, minyak but-but, madu, obat-obatan dan suplemen lainnya.
Posisi warga mengungsi di ketinggian. Karena mereka trauma dan takut terjadi gempa susulan yang berpotensi tsunami.
"Setiap tenda diisi beberapa keluarga. Ada yang 10 KK, ada yang 5 KK. Dalam pengungsian ini ada lima titik dan tersebar di titik-titik yang lumayan berjauhan," jelas Syamsuddin.
Isi tenda-tenda pengungsian terdiri dari anak-anak, bayi, dan orangtua. Juga, warga yang sakit, baik sakit sebelum gempa maupun yang terkena reruntuhan bangunan.
Di antaranya Hafidz (50 tahun) tertimpa runtuhan rumah saat gempa terjadi. Sampai saat ini belum mendapatkan pelayanan medis.
"Saat kejadian, warga mengevakuasi Hafidz dengan menggunakan sarung secara bergantian hingga akhirnya sampai di atas gunung ini. Kondisinya lemas dan sangat butuh sentuhan medis dengan segera," kata Syamsuddin.
Dengan adanya posko dan dapur umum ini, diharapkan warga yang kini mengungsi dapat terlayani dengan baik. “Bahkan tidak saja di Dusun Malatewa saja, tetapi juga di beberapa desa di Kecamatan Malunda,” ujar Syamsuddin.