REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah meninjau dampak bencana banjir di Kalimantan Selatan pada Senin (18/1) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan agenda peninjauan dampak bencana gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/1) hari ini. Presiden akan bertolak ke Sulawesi Barat pada pagi ini.
Menurut Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, presiden akan meninjau sejumlah lokasi terdampak gempa bumi serta bertemu masyarakat pengungsi. "Betul (meninjau terdampak gempa)," kata Heru, Selasa (19/1).
Salah satu lokasi terdampak gempa yang akan ditinjau oleh presiden yakni kantor gubernur yang ambruk, rumah warga yang terdampak, serta lokasi pengungsian. "Tempat pengungsian dan rumah-rumah warga yang kena gempa, serta korban gempa," kata dia.
Seperti diketahui, bencana gempa bumi terjadi pada Jumat (15/1) pukul 1:28 WIB di Majene dengan magnitudo 6,2. Gempa tersebut merupakan rangkaian gempa yang terjadi pada Kamis (14/1) dengan magnitudo 5,9 pukul 13:35 WIB.
Sementara itu, BNPB terus mendistribusikan logistik pascagempa kepada masyarakat terdampak. Bantuan yang disalurkan berupa tenda pengungsi, makanan siap saji, masker kain, selimut dll.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB per 18 Januari pukul 20.00 WIB, tercatat 84 orang meninggal dunia akibat bencan ini. Rinciannya di Kabupaten Majene sebanyak 11 orang meninggal dunia, 64 orang luka berat dan 4.421 orang mengungsi.
Kemudian di Kabupaten Mamuju sebanyak 73 orang meninggal dunia, 189 orang luka berat dan 15.014 orang menungsi. Gubernur Sulawesi Barat telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempabumi selama 14 hari yang terhitung dari 15 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021.