Jumat 15 Aug 2025 09:54 WIB

SBY dan Jokowi Hadir, Megawati Absen di Sidang Tahunan MPR

SBY dan Jokowi duduk berdampingan dengan eks Wapres Jusuf Kalla dan Budiono.

Rep: Erik PP/Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Sidang Tahunan MPR di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).
Foto: Republika.co.id
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Sidang Tahunan MPR di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Sidang Tahunan MPR di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025). Adapun Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tampak absen.

Wapres periode 2004-2009 dan 2014-2019 M Jusuf Kalla dan Wapres periode 2009-2014 Budiono juga turut hadir. Keempatnya duduk berjejer di bagian tamu undangan VIP. Pun istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah turut hadir duduk di kursi roda. 

Baca Juga

Ketua DPR Puan Maharani menyapa satu per satu tamu VIP dan mantan RI 1 dan RI 2 tersebut. Puan juga menyapa satu per satu ketua umum partai politik, yang diawali PDIP. "Yang saya hormati Ketua Umum Partai Demokrat Indonesia Perjuangan Ibu Prof Dr (HC) Hj Megawati Soekarnoputri atau yang saat ini diwakili saya keberadaannya," ucap Puan yang disambut tepuk tangan hadirin.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan berpidato dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung Nusantara 1 pada Jumat. Dalam sidang itu, Prabowo akan menyampaikan capaian kinerjanya selama delapan bulan menjabat sebagai presiden sejak 20 Oktober 2024.

Anggota Fraksi PDIP DPR Andreas Hugo Pareira mengatakan, penyampaian pidato presiden merupakan tradisi yang selalu saat momen peringatan HUT Republik Indonesia. Dalam pidato itu, kata dia, RI 1 akan menyampaikan kinerja-kinerja dari pemerintahan yang berjalan. "Di samping tentu eksekutif, juga Presiden menyampaikan ke beberapa lembaga yang lain dalam kapasitas sebagai kepala negara," kata Andreas.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement