Rabu 20 Jan 2021 10:13 WIB

Musisi Kulit Hitam AS Tuntut Dirikan Komisi Keadilan Rasial

Tuntutan ini disampaikan beberapa hari sebelum Presiden terpilih Joe Biden dilantik

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Penyanyi Alicia Keys. Ilustrasi.
Foto: Jordan Strauss/Invision/AP
Penyanyi Alicia Keys. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Musisi-musisi papan atas Amerika Serikat (AS) seperti penyanyi Alicia Keys, Mary J Blige, dan rapper TI menuntut pemerintah untuk mendirikan komisi keadilan rasial. Tuntutan ini disampaikan beberapa hari sebelum Presiden terpilih Joe Biden dilantik.

Tahun 2016 lalu Keys memimpin video yang berjudul 23 Cara Anda Dapat Dibunuh karena Berkulit Hitam di Amerika. Dalam video tersebut selebritas seperti Beyonce dan Bono membacakan apa yang dilakukan korban kekerasan polisi sebelum mereka tewas dibunuh.

Baca Juga

Selasa (19/1) the Guardian melaporkan dalam video baru yang berjudul 17 Cara Orang Kulit Hitam Dibunuh di AS menggunakan format yang sama. Video ini melibatkan musisi papan atas seperti Khalid, Summer Walker, dan dua rapper Migos yakni Quavo dan Offset.

Mereka menggambarkan apa yang mendorong kematian George Floyd, Breonna Taylor, Ahmaud Arbery, dan korban kekerasan polisi lainnya. Video itu mendorong pemerintah mendirikan komisi keadilan rasial yang diajukan anggota House of Representatives Barbara Lee pada Juni 2020 lalu.

Dalam proposalnya, Lee mengusulkan pembentukan bernama Komisi Amerika Serikat pada Kebenaran, Transformasi, dan Pemulihan Rasial. "(Komisi yang akan) dengan mengingat, mengetahui dengan tepat dan menjadi katalis bagi kemajuan, termasuk menyingkirkan ketimpangan rasial yang berlangsung sudah lama secara permanen," tulis Lee dalam proposalnya.

Keys dan musisi-musisi itu mendorong pemerintah Biden untuk mendirikan komisi tersebut di 100 hari pertamanya. Komisi itu dianggap akan membawa 'tindakan restoratif dan reparatif untuk mencapai keadilan rasial'. Keys berkampanye untuk Wakil Presiden terpilih Kamala Harris di Arizona bulan Oktober lalu.

"Kami bos dari kandidat-kandidat ini, itu benar 100 persen, kami mempekerjakan mereka! Kami boleh merasa bahagia pada setiap hak yang telah kami perjuangkan selama bertahun-tahun," kata Keys saat itu.

Videonya mengikuti video Stevie Wonder yang mengajukan tuntutan yang sama. Penyanyi kawakan itu merilis videonya di hari Martin Luther King Day, Senin (18/1) lalu. Stevie Wonder membantu inisiatif Hari Martin Luther King itu pada 1983.

"Saya meminta Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris meluncurkan penyelidikan resmi pemerintah untuk meraih kebenaran mengenai ketimpangan di negara ini. Tanpa kebenaran kami tidak bisa meminta pertanggung jawaban. Tanpa pertanggungjawaban kami tidak bisa memaafkan. Tanpa maaf kami tidak bisa pulih," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement