Senin 19 May 2025 09:01 WIB

Presiden Amerika ke-46 Joe Biden Divonis Idap Kanker Prostat yang Menyebar Sampai Tulang

Joe Biden menjalani proses pengobatan dengan dibantu ahli.

Joe Biden.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Mantan presiden Amerika Serikat Joe Biden didiagnosis menderita kanker prostat "agresif" yang sudah menyebar ke tulangnya, demikian menurut pernyataan kantor pribadinya yang dikutip sejumlah laporan media.

"Pekan lalu, Presiden Joe Biden diperiksa karena temuan baru adanya benjolan di prostat setelah mengalami peningkatan gejala (masalah) saluran kemih," ucap pernyataan tersebut, Ahad (18/5/2025).

Baca Juga

Kanker prostat merupakan penyakit yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi ereksi dan gejala lainnya.

Jumlah kanker prostat sangat bervariasi di dunia, namun jarang terjadi di Asia Timur dan Selatan; sering terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya.

Pada penderita ditemukan rasio plasma vitamin B12 yang sangat rendah.

Penyebab

Penyebab pasti kanker ini belum diketahui. Tapi, berbagai penelitian telah mengkonfirmasi bahwa riwayat keluarga, usia tua, dan obesitas dapat menyebabkan kanker ini. Penting untuk segera berkonsultasi jika mengalami kondisi seperti berdarah saat buang air kecil, terdapat darah dalam air mani, sensasi terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, aliran urin terganggu sampai pembesaran prostat. Selain itu, jika kanker menyebar di luar kelenjar prostat maka mungkin ada gejala kelelahan, penurunan berat badan, nyeri punggung, pinggul, paha, dan bahu.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement